Selamat pagi, Dok. Saya ingin berdiskusi
dengan Anda tentang dunia manajemen yang semakin lama semakin membingungkan
ini. Sebenarnya ada apa ya, Dok?
Yang sebenarnya terjadi, Pak Yudhi, kini kita hidup
dalam masa transisi yang luar biasa. Kita terperangkap di antara dua dunia,
dunia lama dan dunia baru. Ini kata Peter M Senge.
Apa yang mengubah ‘dunia lama’ menjadi ‘dunia
baru’, Dok?
Perubahan, Pak, satu-satunya hal konstan, yang selalu
membuat dunia menjadi baru.
Kalau perubahan itu konstan berarti kita dalam
semua organisasi dan aspek kehidupan harus selalu berupaya menyesuaikan
diri dengan irama perubahan itu, Dok?
Persaingan?
Ya, satu kata yang sungguh menakutkan bagi
segelintir orang tetapi menjadi tantangan bagi orang lain. Namun, suka atau
tidak, persaingan harus dihadapi dalam upaya tetap hidup dan semakin hidup. Satu-satunya
yang harus dicapai dalam persaingan adalah kemenangan, tebal ataupun tipis.
Kemenangan suatu tim kan juga ditentukan oleh ‘komandan’nya,
Dok?
Peran ‘komandan’ bukan yang terpenting tapi sangat
penting, Pak. Perubahan yang bergandengan dengan persaingan mensyaratkan
perubahan pendekatan kepemimpinan. Mengapa perlu perubahan pendekatan
kepemimpinan? Karena perubahan yang begitu dinamis dan sangat cepat bukanlah
perkara yang mudah untuk dikendalikan.
Tapi perubahan pendekatan kepemimpinan itu sendiri juga tidak
mudah, Dok!
Tepat, Pak. Karena perubahan menghancurkan kemapanan,
terkadang menyakitkan sebelum menumbuhkan, membingungkan sebelum memajukan,
melenyapkan kesempatan usang sebelum memunculkan kebaruan, mematikan sebelum
membangkitkan kehidupan baru, mengandung ketidakpastian walau juga berisi kebebasan.
Inilah yang dikatakan para ahli sebagai ‘paradoks perubahan’. Dan, tidak serta
merta semua organ kepemimpinan mau apalagi mampu menghadapi semua itu. Karena itulah
dibutuhkan pemimpin trasformasional.
Menurut James
McGregor Burns, pemimpin
transformasional adalah mereka yang
bersama para pengikutnya mampu berproses untuk saling mendukung satu sama lain
dalam upaya mencapai moralitas dan motivasi lebih dan lebih tinggi lagi.
Sudah tidak masanya lagi, Pak Yudhi, organisasi masih mempertahankan pemimpin yang enggan berubah, entah karena tidak tahu cara berubah, apalagi yang memang tidak mau berubah karena ‘sangat menikmati’ kemapanan.
Sudah tidak masanya lagi, Pak Yudhi, organisasi masih mempertahankan pemimpin yang enggan berubah, entah karena tidak tahu cara berubah, apalagi yang memang tidak mau berubah karena ‘sangat menikmati’ kemapanan.
Jadi, Dok?
Setiap organisasi harus bermoto: WANTED: PEMIMPIN TRANSFORMASIONAL!!!
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : YANG LEBIH DIBUTUHKAN…….
- TIPS PENTING MENCEGAH PENGAPURAN SENDI
- TIPS BERTENGKAR SUAMI-ISTRI
- WOMEN’S TOP KILLER: PEREMPUAN HARUS TAHU !!!
- TIPS MENCEGAH GERD
- APAKAH SAYA MENDERITA GERD?
- TIPS MENGATASI OBESITAS PADA ANAK
- APAKAH ANAK SAYA DEMAM ?
- APA PENYEBAB PENGAPURAN SENDI ?
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : TANDA-TANDA KEHIDUPAN
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : YANG DAPAT KAUPETIK…….
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : HARMONI YANG MENGHANYUTKAN…….
- APA PENYEBAB OBESITAS PADA ANAK ?
- TIPS LANGSING TANPA LAPAR
- MENGENAL DAN MENGATASI KEJANG DEMAM PADA ANAK
- MENGATASI RASA TIDAK SUKA PADA PEKERJAAN
- TIPS SMART PANGKAS ASUPAN KALORI
- PEMIMPIN VISIONER: PRIBADI UNGGUL
- PEMIMPIN TRANSFORMASIONAL: PEMIMPIN VISIONER
- TIPS PACARAN SEHAT
- TIPS SARAPAN SEHAT
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : GORESAN…….