-->

MENGATASI RASA TIDAK SUKA PADA PEKERJAAN

Anda ‘terpaksa’ menerima pekerjaan yang tidak menyenangkan? Bos yang ‘galak’, gaji yang tanggal belasan juga abis, tugas yang menumpuk, hingga rekan sekantor yang ‘kepo’? Anda bagaikan makan buah simalakama? Bertahan, sudah nggak kuat, mau keluar, belum kuat. Sejumlah tips ini mungkin bermanfaat buat Anda.

BELAJAR MENCINTAI PEKERJAAN ANDA
Tak kenal maka tak sayang, itu memang pepatah lama tapi banyak benarnya. Mungkin saja pekerjaan itu bukan tidak Anda sukai tetapi belum. Nah, Anda perlu mempelajari cara mengerjakan tugas dengan baik. Jangan sungkan belajar dari semua yang ada di sekitar Anda. Bahkan dari mereka yang Anda anggap takkan bisa memberi apapun karena sering kali kita underestimate terhadap orang lain padahal tak jarang mereka punya lebih dari yang kita duga. Siapa tahu dengan belajar mencintai pekerjaan, akhirnya Anda benar-benar kepincut dengan pekerjaan itu!

LEBIH ‘PEDEKATE’ DENGAN ORANG-ORANG DI KANTOR
Kalau Anda tampaknya tak akan menang, bahkan seripun susah, lebih baik berdamai. Maka, berdamailah dengan semua orang yang berhubungan dengan pekerjaan Anda. Begitu mendengar derap langkah Bos yang galak itu, mulailah belajar untuk tersenyum. Jangan bosan menghadiahkan senyum profesional kepada Bos karena walau bagaimanapun ‘nasib’ Anda di perusahaan masih tergantung padanya. Siapa tahu senyum Anda bisa meluluhkan hatinya karena rupanya si Bos hanya ‘jaim’ sementara. Tapi, tentu senyum saja tidak cukup, kinerja Andapun harus ditingkatkan.

Rekan sekerja, terlebih mereka yang menjadi ‘kesayangan’ Bos, juga menjadi penentu kelangsungan ‘hidup’ Anda di perusahaan. Berbaik-baiklah kepada mereka misalnya dengan sesekali membawakan cemilan yang bisa dinikmati bersama di kantor saat break. Ingat, perilaku ‘fight’ yang Anda tunjukkan tidak ada gunanya sama sekali kecuali kalau Anda memang sudah mampu ‘flight’.

AKRABILAH RUANG DAN MEJA KERJA ANDA
Ruang kerja yang menyenangkan juga sangat berpengaruh terhadap mood Anda dalam bekerja. Mulailah mendekorasi ruang dan meja kerja Anda. Pasang foto keluarga, foto si dia atau foto anjing pudel kecil peliharaan Anda yang bisa memotivasi setiap waktu. Tempatkan benda-benda kecil hadiah ultah dari si dia di meja kerja. Tapi ingat, jangan melewati batas ‘area otonomi’ Anda. Malah bisa tambah ruwet!

MANFAATKAN WAKTU SELAMA DI SITU
Ya, manfaatkan waktu Anda, bukan hanya untuk menggerutu sembari menyesali apa yang terjadi. Manfaatkan waktu untuk membentuk jaringan dengan siapapun yang Anda temui dan ‘welcome’ terhadap Anda. Jangan lupa pelajari sistem yang ada, siapa tahu suatu saat Anda membutuhkannya. Tentu saja dengan tidak mengabaikan tugas utama Anda, memenuhi kewajiban sebagai karyawan yang digaji walau dengan ‘gaji belasan’.
  
MANFAATKAN WAKTU ISTIRAHAT
Keluar dari kantor saat istirahat tentulah sangat membantu Anda ‘terbebas’ sejenak dari suasana yang tidak menyenangkan di kantor. ‘Cuci mata’ sembari menikmati makan siang akan sangat berdampak pada ketenangan Anda untuk kembali bekerja. Walau bagaimanapun, Anda butuh ‘ice breaking’.

MENG-CREATE SAAT PRIBADI
Anda lelah jiwa dan raga sepulang kantor? Mandi air hangat sangat membantu relaksasi. Setelah itu, nikmatilah saat-saat kebebasan yang sangat berharga sembari melakukan apapun yang Anda sukai. Nonton film lucu, mendengar lagu yang dilantunkan oleh biduan favorit, memasak makanan kesukaan lalu makan bersama keluarga, atau…..curhat kepada si dia. Why not? Berusaha lupakan apa yang ada di kantor agar tidur Anda nyenyak malam ini karena…..…..besok pagi masih ada waktu untuk kembali mengingat dan menghadapinya!

MENGIKUTI PENDIDIKAN
Ikut kursus sesuai hobi, atau malah kuliah sepulang jam kantor hampir pasti sangat bermanfaat bagi Anda. Di samping sebagai saat refreshing, kegiatan itu juga sebagai ajang meng-upgrade ilmu dan ketrampilan Anda, sebagai batu loncatan di masa depan! Tepatlah kata nenek moyang kita, sekali mengayuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. 

BERSIAPLAH UNTUK…………..LARI!
Apapun sudah Anda upayakan dan tetap saja tak kuat menghadapinya. Ini saatnya berpikir, bukan hanya dua kali tapi berkali-kali! Jangan sampai Anda perlu berkonsultasi ke psikiater hanya karena mengharapkan gaji ‘belasan’ tadi. Buat rencana jitu untuk, apalagi kalau bukan …………..lari. But remember, lari tanpa persiapan sama saja dengan ‘bunuh diri’. Lebih baik berkonsultasi ke psikiater dari pada bunuh diri, toh? He he he. 

Baca Juga :

Click to comment