Rangkaian panjang ‘perjalanan pacaran’ kami, aku dan Cath, kami mahkotai dengan sebuah perayaan cinta, Ya, kami menikah dua hari lalu, tepat tanggal 1 April. Sebenarnya aku ingin sekali mulai menggoreskan pena dalam catatan ini sejak hari pertama kami menyatukan diri dan hati dalam apa yang namanya keluarga. Tapi, ya, aku capek sekali. Kenapa ? TST aja ya!
Hasratku
untuk kembali menulis dan menulis dalam catatan harian menggelora lagi. Maklum,
aku memang berbakat menulis dan sejak duduk di bangku sekolah dasar, aku sering
mengirimkan berbagai tulisan, walaupun sederhana, ke berbagai majalah
anak-anak. Ada yang dimuat, tapi lebih banyak yang ditolak, ha ha ha.
Jangan tanya berapa banyak hadiah yang kami terima pada hari bahagia kami. Tanyalah hadiah apa yang sungguh mengejutkan. Akan kujawab segera. Sebuah amplop putih dari Pak William.
Siapa
sih Pak William ? Beliau Pemilik perusahaan besar yang
bergerak dalam bidang jasa ekspedisi. Lantas hadiah apa yang diberikannya dalam
amplop putih itu ? Aku tersenyum sendiri mengenang kembali bagaimana
antusiasnya aku dan Cath membuka amplop itu dengan hati-hati. ‘Pasti selembar
cek, Mas,’ bisik Cath. ‘Mudah-mudahan saja, Sayang,’ jawabku sambil mengecup
lembut keningnya. Betapa terkejutnya kami, ternyata isinya hanya selembar
kertas putih biasa dengan sederet tulisan tangan, ‘Greg, aku menawarimu jabatan direktur di perusahaanku. Kalau berminat, hubungi aku segera. Ir. William
Shidarta.’
Hatikupun
bertanya, hadiah ??? Benarkah ini sebuah hadiah ??? Mungkin ya, mungkin juga
tidak, atau setidak-tidaknya belum ! Mengapa ? Karena perusahaan yang akan
‘diserahkan’ padaku adalah perusahaan amburadul, eh, maaf, tapi jangan
bilang siapa-siapa ya. Sekilas kucermati, kinerja perusahaan itu tergolong
buruk dengan motivasi karyawan yang rendah. Tapi, kata Cath, kalau aku mau, semua
itu harus kuanggap tantangan, yang mesti kuhadapi dan ……. tentu saja akupun
harus berharap dan berusaha untuk keluar sebagai the winner !
The
winner ? Why
not ??? Ini adalah kesempatan yang baik bagiku untuk ‘unjuk gigi’. Sombong nih
ye ! Ya nggaklah. Hanya memupuk pede. Mungkin juga sebagai
kompensasi dari rasa cemas dan tak mampu yang kadang berlebihan. Tapi yang
pasti, aku bertekad menggunakan semua kompetensi yang kumiliki, terlebih
sesudah ‘lolos’ pendidikan Strata 2 dan diwisuda sebagai Magister Manajemen
dari sebuah universitas negeri terkemuka di kota ini. Hitung-hitung sebagai
‘balas jasa’ juga terhadap almamater yang telah ikut ‘membesarkan’ku.
Okey, malam telah larut. Kukecup
mesra dahi istriku dan kuucapkan selamat tidur. Kami berdekapan dalam dinginnya
malam, penuh cinta. Maklum, pengantin baru !
***
Cerita bersambung
Baca Juga :
Baca Juga :
- TIPS PENTING MENGATUR KEUANGAN RUMAH TANGGA
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : BUTUH SANGKAR BESAR
- KURANG ZAT BESI ANCAM KECERDASAN ANAK !
- CATATAN CINTA GREG 3 : WAIT THE RIGHT MOMENT !
- APA GEJALA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA LANSIA ?
- TIPS JANTUNG SEHAT SAAT EKONOMI SULIT
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : CUBITAN MESRA
- TIPS PRAKTIS CERDAS DAN SEHAT : MAKAN PISANG !
- CATATAN CINTA GREG 2 : I AM THE RIGHT MAN .......!
- MENGAPA LANSIA RENTAN INFEKSI ?
- KANKER PROSTAT : MOMOK KAUM PRIA
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : KONSISTENSI
- CARA MENGATASI DEMAM ANAK
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : JUGA BUTUH GELENGAN
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : KAU TELAH MENETASKANNYA…….
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : BUSUR DAN ANAK PANAH
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : KEKUASAAN DAN ANGGUKAN
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : PERBAIKI DANDANANMU, NONA !
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : SENYUMAN MONA LISA