Kisah kasih di
sekolah...
Dengan si dia
Tiada masa paling
indah... masa-masa di sekolah
Tiada kisah paling
indah... kisah-kasih di sekolah
Anda
masih ingat lirik lagu gubahan Chrisye itu? Benar, judulnya Kisah Kasih di Sekolah.
Masa di sekolah memang masa yang paling indah, saat-saat tak perlu tahu apalagi
peduli kalau harga cabe melambung tinggi, harga daging meroket, dan tabungan
ortu menipis. Yang pasti, ‘bantuan luar negeri’ tetap mengalir. Bagaimana saat
berumahtangga? Biasanya ‘bantuan luar negeri’ distop karena memang seharusnya
sudah mampu membiayai semua ‘urusan dalam negeri’, masak masih mau
disubsidi?
Wah,
tambah pusing saat membaca ramalan berbagai pihak tentang ‘Gangguan Ekonomi’ yang
tentu saja kita harapkan semoga tidak terjadi. Namun tidak ada salahnya
bersikap waspada terhadap berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi dan
‘berpotensi’ mengganggu ekonomi rumah tangga. Nah, beberapa tips di bawah ini
kiranya patut Anda simak:
1.
SIAPKAN
DANA EMERGENSI
Dalam
perencanaan keuangan rumah tangga, dana emergensi seharusnya menempati
prioritas pertama. Dana emergensi adalah sejumlah dana simpanan yang ‘cair’,
artinya dapat diambil kapanpun diperlukan. Jadi, semacam ‘dana penyelamat’
walaupun untuk sementara waktu. Bagaimana penghitungan dan berapa jumlahnya? Pertama,
dari perkalian pendapatan keluarga perbulan. Para ahli menyarankan, bila dalam
keluarga ada dua ‘penghasil pendapatan’ maka jumlah minimal dana emergensi adalah
jumlah pendapatan berdua dalam tiga bulan. Misalnya, pendapatan suami 10 juta
rupiah dan pendapatan istri 6 juta rupiah perbulan, bila dijumlahkan jadi 16
juta rupiah perbulan. Maka jumlah dana emergensi yang disarankan dari
pendapatan minimal 48 juta rupiah perbulan. Jika penghasil pendapatan hanya
satu orang, maka dana emergensi yang disarankan dari pendapatan minimal 6 kali
pendapatan perbulan. Kedua dari rencana yang akan dilakukan misalnya membeli
perabotan baru atau perbaikan atap rumah.
Namun,
semua itu tentunya harus disesuaikan dengan ‘sikon’ ekonomi keluarga karena
yang paling tahu pastilah Anda berdua. Para ahli hanya memberikan saran untuk
menghadapi situasi yang mungkin saja tidak diharapkan, misalnya rumah tiba-tiba
rusak atau salah satu dari Anda berdua kehilangan pekerjaan.
Pengelolaan
uang juga membutuhkan perencanaan. Nah, bersama pasangan tentukan pos-pos
pengeluaran uang dalam rumah tangga dan jumlahnya, misalnya belanja harian, pos
rutin bulanan, keperluan sekolah anak, biaya kontrak rumah, biaya transport,
biaya pengobatan, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Siapkan amplop dan beri label
sesuai pos pada amplop. Masukkan uang dalam masing-masing amplop.
Kedisiplinanpun
dibutuhkan. Artinya, gunakan uang sesuai dengan peruntukannya. Bila ada
‘ketekoran’ dari salah satu pos, jangan buru-buru ‘nombok’ dengan uang dari
amplop lain, kecuali benar-benar diperlukan. Lakukan dulu evaluasi, mengapa
bisa tekor dan apakah uang tambahan itu memang sangat perlu atau masih bisa
menunggu hingga bulan depan. Seperti program diet kebablasan bisa menyebabkan
obesitas, program keuangan yang kebablasanpun bisa menyebabkan pengeluaran jadi
gembrot!
3.
MENABUNG
DARI ‘AWAL’
Dari
awal mana? Dari awal menerima penghasilan. Bagi pegawai yang menerima gaji
bulanan, menabung dimulai dari saat menerima gaji. Bagi mereka yang menerima
pendapatan ‘tak tentu’ ya pada saat menerima, kapanpun itu. Caranya? Sisihkan
sebagian pendapatan, walau hanya 10 persen saja, sekali lagi, dari awal!
Mengapa harus dari awal? Karena kalau menabung dilakukan di saat-saat akhir,
kemungkinan besar uang sudah habis, bahkan mungkin saja ‘dihabiskan’ untuk
sejumlah hal yang sebenarnya tidak begitu perlu. Sayang sekali, kan.
4.
KOLEKSI
‘SISA’
Jangan
bingung kalau masing-masing amplop meninggalkan ‘sisa’. Atau ada koin kembalian
belanjaan. Kumpulkan semua ‘sisa’ itu ke dalam celengan yang sulit dibuka.
Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Setelah dirasa cukup banyak,
pidahkan ‘koleksi sisa’ tadi ke rekening bank yang diusahakan tidak diambil
kalau tidak sangat perlu! Kan bulan depan ada dana baru lagi.
5.
HINDARI
HUTANG
Tiada
makan siang gratis, demikian juga dengan hutang. Hutang pasti ‘diekori’ bunga.
Karena itu, hindari hutang, paling tidak, kurangi. Kalau Anda berhutang,
usahakan membayar tepat waktu karena Papa saya sering bilang, ‘Sekonde jalan,
bunga jalan.’ Kan lebih baik kalau bunga hutang ditabung daripada
‘disumbangkan’ kepada mereka yang meminjamkan. Kalau sangat terpaksa, ya, AB2,
apa boleh buat.
Anda
juga harus berhati-hati dengan kartu kredit. Kartu kredit bisa sangat membantu
tetapi, kartu ini juga bisa membuat Anda merasa memiliki banyak uang yang
mungkin sebenarnya tidaklah begitu. Kartu yang satu ini juga bisa ‘menggoda’
Anda untuk berbelanja, bahkan membeli sejumlah barang yang kurang atau malah
tidak berguna untuk Anda. Karena itu bijaklah menggunakan kartu kredit dan
kalau perlu, simpanlah di tempat tersembunyi dalam dompet sehingga Anda akan
sering melupakan daripada mengingatnya.
6.
LAKUKAN
INVESTASI
Bila
jumlah tabungan Anda sudah memungkinkan, mengapa Anda tidak mulai mencoba
berinvestasi? Apakah dalam bentuk investasi murni, atau mungkin gabungan
asuransi dan investasi. Dengan berasuransi sekaligus berinvestasi, Anda mendapat
keuntungan dobel, peningkatan jumlah simpanan sekaligus perlindungan. Atau Anda
bisa mencoba investasi lain yang lebih menantang dan menguntungkan. Tapi, Anda
harus jeli memilih investasi yang memberikan benefit maksimal buat Anda sekaligus risiko finansial yang masih dapat diperkirakan dan ditanggung, kalau
ada. Kalau perlu, berkonsultasilah dengan tenaga profesional keuangan.
Anak-anak
Anda tentu punya cita-cita yang pada suatu saat perlu Anda support dengan dana.
Sedini mungkin dan sebisa mungkin, Anda perlu mempersiapkan dana simpanan untuk
pendidikan lanjut anak-anak Anda hingga ke perguruan tinggi. Kita semua tahu,
biaya pendidikan semakin lama semakin mahal, karena kata pemeo, pendidikan itu
mahal! Benar atau tidak kenyataannya begitu. Tapi, kalau dari sedini mungkin
dana itu sudah mulai dipersiapkan, pastilah Anda tidak akan ‘sesak napas’ bila
Seleksi Masuk Perguruan Tinggi tiba bagi anak atau anak-anak Anda.
8.
SISIHKAN
DANA KESEHATAN, REKREASI, DAN PENSIUN
Health
is not everything but without it everything is nothing! Percayailah kalimat
bijak itu. Karena itu, sisihkan sebagian pendapatan Anda untuk keperluan biaya
kesehatan. Kalau perlu jadilah peserta asuransi kesehatan untuk memindahkan
risiko finansial Anda sewaktu terjadi gangguan kesehatan. Kan sekarang sudah
ada BPJS di samping asuransi kesehatan lainnya!
Keperluan
rekreasi pribadi dan keluarga juga perlu dipersiapkan karena rekreasi bisa
menjadi ‘obat’ ampuh bagi rutinitas yang menjemukan. Tentunya disesuaikan
dengan kemampuan finansial keluarga Anda sehingga, maaf, tidak lebih besar
pasak daripada tiang.
Dana
pensiunpun agaknya perlu dipersiapkan agar kesejahteraan tidak ‘jatuh tapai’
begitu Anda pensiun. Mengharapkan dari anak? Ya, bolehlah, tapi jangan
sepenuhnya karena kita tidak bisa meramalkan masa depan. Jadi, persiapan dari
diri sendiri itu perlu, bahkan sangat perlu!
Membiasakan
menulis semua pemasukan dan pengeluaran
rumah tangga dalam sebuah lam buku catatan sangat baik. Catatan itu bisa menggambarkan
‘peta keuangan’, juga menjadi bahan evaluasi. Evaluasi tentang apa? Antara lain
tentang ‘kebiasaan baik dan buruk’ dalam ‘berkeuangan’ di rumah tangga. Kebiasaan
baik misalnya melakukan penghematan sejauh itu perlu dan bisa dilakukan tanpa
memaksa memangkas pengeluaran untuk semua yang memang perlu. Kebiasaan buruk
misalnya memaksa membeli sesuatu yang ternyata tidak sungguh dibutuhkan, dibeli
hanya karena ‘rayuan’ penjualnya.
UANG BUKANLAH SEGALA-GALANYA, TAPI TAMPAKNYA HAMPIR SEGALA-GALANYA MEMBUTUHKAN UANG ! BENER NGGAK YA?
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : BUTUH SANGKAR BESAR
- KURANG ZAT BESI ANCAM KECERDASAN ANAK !
- CATATAN CINTA GREG 3 : WAIT THE RIGHT MOMENT !
- APA GEJALA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA LANSIA ?
- TIPS JANTUNG SEHAT SAAT EKONOMI SULIT
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : CUBITAN MESRA
- TIPS PRAKTIS CERDAS DAN SEHAT : MAKAN PISANG !
- CATATAN CINTA GREG 2 : I AM THE RIGHT MAN .......!
- MENGAPA LANSIA RENTAN INFEKSI ?
- KANKER PROSTAT : MOMOK KAUM PRIA
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : KONSISTENSI
- CATATAN CINTA GREG 1 : 'HADIAH' PAK WILLIAM
- TIPS ‘MOVE ON’ DARI ‘MASA LALU’
- TIPS LANGSING : KONSUMSI MINYAK ZAITUN !
- TIPS PENTING MELINDUNGI LUTUT TERHADAP NYERI
- KEPRIBADIAN UNGGUL PEMIMPIN: PERGESERAN PARADIGMA !
- NGOROK BIKIN HIPERTENSI ? ITU 'OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA' !
- ANDA NGOROK ? JANGAN-JANGAN OSA (OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA) !
1 comments:
Happy Monday, Monday money day
Cara Mengobati Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil