Kota Kenangan, 22 Juli Tahun
Perdana Perkawinan Kami
Beberapa waktu sebelum mulai bekerja di sini, aku sudah banyak mendengar tentang perusahaan ini. Hanya beberapa hari bekerja bersama para staf di perusahaan ini membuatku mampu menangkap sekilas kesan yang tampaknya persis sama dengan informasi yang kuperoleh sebelumnya, ada sejumlah ‘wajah curiga’. Kepada siapa ? Kepada perusahaan, kepada pimpinan, bahkan kepadaku sebagai Dirut dan mungkin juga kepada diri mereka sendiri. Siapa tahu ?
Sejumlah perasaan dan pikiran berkecamuk dalam hati dan benakku, sedih, prihatin, kecewa, bahkan jengkel dan marah ! Bagaimana mungkin meningkatkan kinerja dengan menganut curigologi seperti ini ? Pantas kinerja perusahaan ini ambrol ! Tapi, pikiran lain menantangku, kau mau marah kepada siapa ? Bukankah lebih baik kau mencari tahu, mengapa ?
Ya, mengapa ??? Tentu pertanyaan itu membutuhkan waktu untuk mencari dan menemukan jawabannya. Sekali lagi, wait the right moment !
Aku jadi ingat kisah seorang anak kecil yang tidak ragu ‘membonceng’ di bahu ayahnya, seorang pemain akrobat, ketika menyeberang di atas seutas tali, sementara tak ada seorangpun di antara penonton yang berani. Kepercayaan membuat orang berani menggantungkan harapannya pada orang lain dan meng-amin-kan apa yang dituturkan ataupun dilakukan orang itu. Mengapa Anda mempercayai dia ? Karena saya tahu, dia bisa melakukannya dengan baik.
Kubaca pandangan KH Hasyim Muzadi, ‘Kepemimpinan itu kuat kalau rakyat yang dipimpinnya menuruti apa yang dikatakan dan diperintahkan pemimpin. Pemimpin dapat mengarahkan rakyatnya jika ada kepercayaan dari rakyat. Untuk itu, pemimpin harus aspiratif dan teguh memperjuangkan kepentingan rakyat.’
Membaca wacana itu membuatku berpikir dan bertanya-tanya, mungkinkah ini yang selama ini terjadi di perusahaan ini ? Wait the right moment to know the answer ! Namun, aku pulang dari kantor sore ini dengan tekad dalam hati, memupuk kesetiaan yang konsisten pada kebenaran, bahkan dengan semua konsekwensinya. Dan semua itu membutuhkan kejujuran, kepada diri sendiri dan kepada dunia.
Selamat malam……………dan, jangan lupa doakan agar aku mampu menjadi ‘pemain akrobat’ yang dipercayai ‘anak-anaknya’.
Baca Juga :
Tak
terasa sudah seminggu aku tak menggoreskan pena dalam catatan cintaku. Kesibukan
di perusahaan sangat menyita perhatian dan waktuku. Untunglah my nice
dove sangat pengertian dan selalu memberi support for me. Mudah-mudahan
bukan karena ‘pengantin baru’ he he he.
Beberapa waktu sebelum mulai bekerja di sini, aku sudah banyak mendengar tentang perusahaan ini. Hanya beberapa hari bekerja bersama para staf di perusahaan ini membuatku mampu menangkap sekilas kesan yang tampaknya persis sama dengan informasi yang kuperoleh sebelumnya, ada sejumlah ‘wajah curiga’. Kepada siapa ? Kepada perusahaan, kepada pimpinan, bahkan kepadaku sebagai Dirut dan mungkin juga kepada diri mereka sendiri. Siapa tahu ?
Sejumlah perasaan dan pikiran berkecamuk dalam hati dan benakku, sedih, prihatin, kecewa, bahkan jengkel dan marah ! Bagaimana mungkin meningkatkan kinerja dengan menganut curigologi seperti ini ? Pantas kinerja perusahaan ini ambrol ! Tapi, pikiran lain menantangku, kau mau marah kepada siapa ? Bukankah lebih baik kau mencari tahu, mengapa ?
Ya, mengapa ??? Tentu pertanyaan itu membutuhkan waktu untuk mencari dan menemukan jawabannya. Sekali lagi, wait the right moment !
Tanpa
melupakan ‘tugas’ mencari jawaban pertanyaan itu, aku mulai bergumul dengan
satu kata penting bagi para manajer, menjadi trusted leader, pemimpin yang dipercaya, meminjam
istilah Mario Teguh, pemimpin yang dipercaya. Pastilah mereka tidak dengan
serta merta akan mempercayaiku begitu saja, bahkan dengan deretan slogan dan
kata-kata indah yang dapat kusampaikan. Pasti tidak ! Tapi, aku harus berusaha mulai
menunjukkan, perlahan namun pasti, bahwa aku mampu menjadi trusted leader
bagi mereka, bagi perusahaan ini.
Aku jadi ingat kisah seorang anak kecil yang tidak ragu ‘membonceng’ di bahu ayahnya, seorang pemain akrobat, ketika menyeberang di atas seutas tali, sementara tak ada seorangpun di antara penonton yang berani. Kepercayaan membuat orang berani menggantungkan harapannya pada orang lain dan meng-amin-kan apa yang dituturkan ataupun dilakukan orang itu. Mengapa Anda mempercayai dia ? Karena saya tahu, dia bisa melakukannya dengan baik.
Begitu
juga pemimpin. Pemimpin macam apakah yang dapat dipercayai oleh para staf ?
Pemimpin yang, menurut staf, hampir pasti mampu melakukan apa yang dikatakannya
dan apa yang diharapkan oleh orang-orang yang dipimpinnya. Dan kepercayaan itu,
menurut Mario Teguh, adalah ‘hadiah terbaik yang pernah diterima oleh pemimpin’.
Kubaca pandangan KH Hasyim Muzadi, ‘Kepemimpinan itu kuat kalau rakyat yang dipimpinnya menuruti apa yang dikatakan dan diperintahkan pemimpin. Pemimpin dapat mengarahkan rakyatnya jika ada kepercayaan dari rakyat. Untuk itu, pemimpin harus aspiratif dan teguh memperjuangkan kepentingan rakyat.’
Integritas
adalah syarat utama pembentuk kepercayaan, kata Mario Teguh lagi. Secara
sederhana, integritas adalah kesetiaan kepada kebenaran. Sebetulnya formula itu
sangat sederhana dan tidak meluangkan diri bagi perbedaan penafsiran. Tetapi
kepentingan-kepentingan pribadi yang bertentangan dengan pelayanan yang adil kepada
kepentingan orang banyak telah menjadi perilaku pemimpin yang menjadikan banyak
perusahaan menderita, dan bahkan rakyat sesuatu negara untuk hidup dalam
kualitas di bawah hak mereka.
Membaca wacana itu membuatku berpikir dan bertanya-tanya, mungkinkah ini yang selama ini terjadi di perusahaan ini ? Wait the right moment to know the answer ! Namun, aku pulang dari kantor sore ini dengan tekad dalam hati, memupuk kesetiaan yang konsisten pada kebenaran, bahkan dengan semua konsekwensinya. Dan semua itu membutuhkan kejujuran, kepada diri sendiri dan kepada dunia.
Selamat malam……………dan, jangan lupa doakan agar aku mampu menjadi ‘pemain akrobat’ yang dipercayai ‘anak-anaknya’.
Baca Juga :
- TIPS PENTING MENGATUR KEUANGAN RUMAH TANGGA
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : BUTUH SANGKAR BESAR
- KURANG ZAT BESI ANCAM KECERDASAN ANAK !
- CATATAN CINTA GREG 3 : WAIT THE RIGHT MOMENT !
- APA GEJALA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA LANSIA ?
- TIPS JANTUNG SEHAT SAAT EKONOMI SULIT
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : CUBITAN MESRA
- TIPS PRAKTIS CERDAS DAN SEHAT : MAKAN PISANG !
- CATATAN CINTA GREG 2 : I AM THE RIGHT MAN .......!
- MENGAPA LANSIA RENTAN INFEKSI ?
- KANKER PROSTAT : MOMOK KAUM PRIA
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : KONSISTENSI
- CATATAN CINTA GREG 1 : 'HADIAH' PAK WILLIAM
- TIPS ‘MOVE ON’ DARI ‘MASA LALU’
- TIPS LANGSING : KONSUMSI MINYAK ZAITUN !
- TIPS PENTING MELINDUNGI LUTUT TERHADAP NYERI
- KEPRIBADIAN UNGGUL PEMIMPIN: PERGESERAN PARADIGMA !
- NGOROK BIKIN HIPERTENSI ? ITU 'OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA' !
- ANDA NGOROK ? JANGAN-JANGAN OSA (OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA) !
- DIET TEPAT 'PERANGI' ASAM URAT