-->

CARA MENGATASI DEMAM ANAK

Lebih sering memberi minum:
Anak yang sedang demam sering berkeringat, Bu. Walaupun berkeringat itu baik karena menjadi cairan kompres bagi anak, berkeringat bisa juga menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh pada anak. Keadaan ini bisa saja menyebabkan anak jatuh ke keadaan syok. Karena itu anak butuh cairan lebih banyak yang didapat antara lain dari minum.

Bagaimana kalau anak tak mau minum? Bujuklah dan berikan dalam jumlah sedikit tetapi sering, Bu. Bahkan Ibu perlu membangunkan anak yang sedang tidur untuk minum. Ibu bisa memberikan berbagai jenis cairan, yang penting mengandung elektrolit dan tidak mengganggu saluran cerna anak. Juga, jangan biarkan anak mengkonsumsi minuman mengandung kafein.

Adakalanya mual dan muntah mengganggu anak sehingga sulit sekali minum. Mungkin saja keadaan ini mengisyaratkan perlunya rawat inap bagi anak Ibu agar cairan bisa diberi melalui selang infus.

Sesuaikan pakaian anak dan keadaan lingkungan:
Kenakan pakaian tipis pada anak yang demam agar pakaian tidak malah meningkatkan suhu tubuh anak.  Panas tubuh anak mesti dilepaskan lewat berbagai cara ke lingkungan di sekitarnya. Jadi pakaian tidak boleh menghalangi upaya-upaya itu, Bu.

Suhu  lingkungan juga perlu ‘diakali’ misalnya dengan AC atau kipas angin tapi jangan diarahkan langsung ke tubuh anak dan suhunya jangan terlalu rendah ya, Bu.

Kompres dengan air hangat:
Ingat, Bu, kompres dengan air hangat dan bukan dengan air dingin apalagi dengan air es! Mengapa? Pasti Ibu bertanya karena sejak zaman dahulu selalu digunakan kompres dingin. Kompres dingin tidak salah, Bu, tetapi kompres hangat lebih tepat dan lebih membantu! Dengan kompres dingin diharapkan darah anak menjadi dingin sehingga suhu tubuh bisa turun. Tapi sayangnya, kompres dingin bisa menyebabkan anak menggigil di samping penurunan suhu tubuh lebih lambat, Bu. Kompres hangat menyebabkan pembuluh darah anak melebar sehingga aliran darahnya lebih lancar dan penguapan panas tubuh lebih cepat. Itu alasannya, Bu.

Kalau suhu tubuh anak begitu tinggi, Ibu bisa melakukan surface cooling. Buka semua penutup tubuh anak. Lap seluruh badan anak dengan air hangat. Keringkan tubuh anak dengan handuk kering. Kenakan lagi pakaian kering pada anak. Apakah anak boleh mandi? Boleh saja, Bu, asalkan dengan air hangat dan tidak berlama-lama sehingga tidak malah kedinginan.

Jangan gunakan cairan alkohol untuk mengompres anak. Why? Because alkohol bisa menjadi racun bagi anak. Alkohol bisa masuk ke dalam tubuh melalui kulit anak atau ke saluran pernapasan kalau terhirup. Akibatnya bisa saja fatal, Bu.

Tirah baring:
Boleh-boleh saja, Bu, sejauh anak memang mau. Sering kali anak tidak begitu betah kalau disuruh terus berbaring, kecuali kalau anak itu sendiri yang mau berbaring karena capek. Tambahan lagi, tirah baring tidak menurunkan suhu tubuh secara bermakna. Malah kadang-kadang gerakan pada anak demam menyebabkan mereka berkeringat dan keringat itu menjadi kompres bagi tubuh. 

Pemberian antipiretik atau antidemam:
Obat ini diberikan kalau suhu tubuh anak lebih dari 380 Celcius, Bu. Tujuan pemberian obat ini bukan terutama untuk menormalkan suhu tubuh, tetapi untuk menciptakan rasa nyaman pada anak. Kalau anak merasa nyaman, maka aktivitas dan kesiagaannya meningkat, suasana hati (mood) membaik dan diharapkan nafsu makan juga bisa meningkat.

Pemberian antipiretik juga untuk melindungi organ-organ penting seperti otak yang dapat saja terganggu jika suhu tubuh sangat tinggi. Antipiretik juga untuk menekan kecemasan orang tua. Ada beberapa pilihan antipiretik, Bu, tentunya yang harus diperhatikan juga adalah efek sampingnya bagi anak. Penentuan dosis obat berdasarkan berat badan, bukan umur atau tinggi badan. Jangan gunakan selang-seling dua jenis obat karena efeknya tidak lebih baik daripada satu jenis obat, Bu. Malah efek samping obat-obat itu bisa makin meningkat!   

Click to comment