-->

TIPS DIABETESI BERPUASA (Puasa menyehatkan jiwa dan raga 6)


Puasa pada penderita kencing manis, gimana baeknya ?
You must know, pilar pertama dalam penanganan kasus kencing manis atau diabetes mellitus adalah pengaturan makan. Sekali lagi, dalam masa puasa, yang berubah bukanlah terutama jumlah makanan tetapi waktu makan. Nah, di sinilah masalahnya.

Di mane, di mane ? Kok aye nggak liat ?
Emang belon dijelasin kok. Kondisi rawan yang bisa jadi masalah pada diabetesi atau penyandang kencing manis adalah hipoglikemia atau rendahnya kadar gula dalam darah dan mencapai angka di bawah normal atau bahkan bisa pula jadi hiperglikemia, kadar gula melonjak di atas normal.

Oh, di situ toh masalahe ?
Ya ! Penurunan kadar gula hingga di bawah normal atau malah peningkatannya sangat berbahaya bagi diabetesi. Tingkat kesadarannya bisa menurun hingga koma, bisa juga kejang dan bahkan fatal. Dan, gejala – gejala itu bisa menjadi lebih berat dan parah pada penderita berusia lanjut. 
Kira – kira sebabnya apa ya ?
Pertama – tama jelas, jumlah nutrisi yang diasup tidak seimbang dengan energi yang Dikeluarkan dan kondisi tubuh penderita. Atau mungkin juga ada penyakit lain yang menyertai diabetes karena kencing manis bisa membawa segudang komplikasi sehingga dijuluki ‘the great imitator’ !

Jadi, pengaturan makan begitu penting ya ?
Ini dia nih ! Ada beberapa tujuan perencanaan dan pengaturan makan pada diabetesi yang berpuasa di Bulan Ramadhan. Tujuan itu adalah : pertama, tentu saja kadar gula darah diabetesi diupayakan dalam batas normal. Lalu, berat badan pada penyandang diabetes mellitus dikendalikan dan diusahakan mencapai normal.

Berikutnya ?
Berikutnya, tentu mencegah atau menunda munculnya komplikasi yang akan mempersulit kehidupan diabetesi. Dan, yang tak kalah penting, menyajikan keadaan sehat dan nyaman bagi diabetesi sehingga mereka dapat menjalankan ibadahnya dengan baik.

Nah, kiatnya gimana, dong ?
Beberapa hal, jelas, harus dirancang sedemikian rupa, menyangkut pengaturan jumlah kalori yang dibutuhkan, menu yang memuat jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi, jadwal makan, jadwal minum obat, serta jadwal aktivitas olahraga, pada diabetesi yang sehari – harinya melakukan olahraga rutin.

Pengaturan jadwal mimun eh, minum obat itu penting ya ?
Jelas toh ! Obat yang biasanya diminum di pagi hari, dalam masa puasa dikonsumsi saat berbuka puasa. Obat yang seharusnya di konsumsi di malam hari, diminum saat sahur ‘n bisa aja dosisnya dikurangi. Tentu saja berdasarkan advis dokter !

Pengecekan gula darah gimana ?
Nah, ini nyang nggak kalah penting ye. Pengecekan gula darah secara teratur. Because, sekarang ada LIMA PILAR PENATALAKSANAAN DIABETES MELLITUS.

Opo iku ?
Pertama, Edukasi atau Penyuluhan. Maksoednye, tenaga kesehatan nyang berhubungan dengan Penyandang Diabetes,  harus memberitahukan banyak hal tentang diabetes kepada diabetesi. Nyang kedua : Pengaturan Diet. Ya itu tadi, pengaturan jumlah kalori dan pembagiannya sesuai berat badan ideal nyang ingin berusaha dicapai diabetesi. Nan katigo ’n kaampek : Kegiatan Olahraga dan Pemberian Obat.

Yang terakhir ?
The last but not least : Swa Monitor Gula Darah (SMGD) atawa Self Monitoring Blood Glucose (SMBG).

Apa pulak itu bah ?
SMGD atawa SMBG itu adalah pemeriksaan gula darah nyang dilakukan oleh penderita Diabetes itu sendiri. Nyang sangat penting sebenarnye, pemantauan kadar gula darah sesering nyang dibutuhkan. Dengan SMGD ini, diabetesi atau penyandang Diabetes dapat memeriksa gula darahnya kapanpun diperlukan. Ini penting untuk jaga – jaga, jangan sampe gula darah meningkat tinggi atawa malah anjlok, gitu. Kedua keadaan ini berbuaya eh, berbahaya, Choi !

Moga-moga para diabetesi dapet manfaat dari obrolan kita nih ye! 
Amin, Bro!

Click to comment