-->

SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : CERMIN DATAR

Pak James, seorang direktur perusahaan mengundang Filsuf Tua berkunjung ke pabrik cermin  miliknya.
Pak James bertanya, “Tuan, karyawanku sering menanyakan penilaianku terhadap mereka. Mereka sangat mengharapkan jawaban. Tetapi sering aku sulit membuka mulut untuk menjawab!”
"Sebelum memberi jawaban, kita perlu menjadi cermin bagi mereka, Pak James.”
“Menjadi cermin, Tuan?”
“Ya, menjadi cermin! Mari kita lihat cermin yang ada di gudang Anda. Anda akan tahu apa yang saya maksud.”
Pak James dan Sang Filsuf berjalan menuju gudang yang dipenuhi sejumlah besar cermin.
“Nah, Pak James, berdirilah di depan cermin cembung ini. Apa yang Anda lihat?”
“Tentu saya menjadi tambun, Tuan,” jawab Pak James sambil tertawa.
“Sekarang, coba berdiri di sini, Pak,” ujar Filsuf Tua lagi sambil menunjuk sebuah cermin cekung.
“Saya jadi kurus kering, Tuan,” ujar Pak James.
“Inilah yang ingin kukatakan, Pak James. Sering kali kita sebagai pemimpin ingin memyampaikan semua hal buruk tentang bawahan sehingga kita bertindak seperti cermin cekung. Atau malah selalu mau menyampaikan hal-hal baik saja dan kita menjadi cermin cembung. Yang perlu kita lakukan adalah menjadi…….”
“Cermin datar, ya kan, Tuan?”

Click to comment