Ibu,
jangan gembira dulu bila anak Ibu gemuk apalagi obes! Why? Karena seluruh dunia mengkhawatirkan ‘wabah’ obesitas, Bu.
Mengapa khawatir? Karena obesitas pada anak membawa dan menyimpan ‘segudang’
masalah kesehatan, yang bibitnya tertanam di masa kini dan berkembangnya di
masa mendatang, saat anak semakin dewasa. Apa saja risikonya, Bu? Kita simak
bersama, ya.
Hipertensi dan gangguan kolesterol
darah:
Risiko
menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi 2 kali lipat pada anak dengan
kelebihan berat badan diibanding teman sebaya yang berat badannya normal, Bu.
Risiko ini menjadi 4 kali lipat pada anak obesitas dan 10 kali lipat pada anak
dengan obesitas berat!
Lalu,
apa bahayanya hipertensi bagi anak dan remaja? Tekanan darah yang terus menerus
tinggi membebani kerja ginjal sebagai penyaring darah, sehingga……… Tepat
sekali, Bu, suatu hari nanti anak bisa mengalami penyakit ginjal. Hipertensi
juga menyebabkan jantung bekerja ekstra memompa darah ke seluruh tubuh sehingga
ujung-ujungnya anak bisa menderita kelainan jantung. Apalagi pada anak obesitas biasanya ada
gangguan kolesterol darah. Hipertensi dan gangguan kolesterol darah juga dapat
berakibat stroke.
Diabetes mellitus tipe-2:
Walaupun
penyakit kencing manis atau diabetes mellitus tipe 2 jarang ditemukan pada masa
kanak-kanak, namun risikonya untuk masa dewasa, bahkan mulai lebih dini pada dewasa
muda, begitu besar pada anak dan remaja obesitas. Apalagi kalau ada riwayat DM
tipe-2 dalam keluarga.
Bahkan,
Bu, para ahli juga menemukan adanya ‘double
diabetes’ pada anak obesitas. Artinya ditemukan diabetes tipe 1 yang
disebabkan kekurangan hormon insulin sekaligus juga diabetes tipe 2 karena
tidak efektifnya kerja insulin atau dikenal sebagai resistensi insulin. Insulin
adalah hormon yang diperlukan untuk mengangkut zat gula atau glukosa ke dalam
sel untuk digunakan sebagai sumber tenaga.
Obstructive
sleep apnea (OSA) dan asma:
Anak
gemuk sering ngorok dan terbangun sejenak saat tidur? Inilah yang disebut obstructive sleep apnea, Bu. Kok bisa
ya? Ini terjadi karena ada penimbunan jaringan lemak di dinding dada dan perut
anak.
Timbunan
lemak itu mengganggu gerakan dinding dada dan diafragma sehingga udara
pernapasan yang masuk ke paru-paru berkurang. Lidah anakpun jatuh ke belakang,
mengganggu saluran pernapasan dan menyebabkan ngorok. Akibatnya, anak
kekurangan oksigen sehingga sesaat terjaga dari tidur untuk menarik napas
‘tambahan’.
Bayangkan,
Bu, kalau gangguan pernapasan itu terjadi berkali-kali sepanjang malam. Kualitas
tidur anak sangat terganggu sehingga keesokan harinya anak mengantuk di sekolah
dan tentu sangat bisa berujung pada gangguan belajar dan penurunan prestasi di
sekolah. Bahkan para ahli menemukan hubungan antara OSA dengan ADHD (attention deficit and hyperactive disorder)
atau kurang perhatian dan gangguan hiperaktivitas pada anak, Bu.
Mengapa
bisa terjadi asma pada anak obesitas? Lagi-lagi karena timbunan lemak pada
saluran napas, Bu. Timbunan lemak menyebabkan penyempitan saluran napas. Penyempitan
saluran napas menyebabkan timbulnya bunyi mengi / wheezing saat anak bernapas, terutama saat mengeluarkan udara dari
paru-paru yang dikenal sebagai saat ekspirasi.
Gangguan pubertas dan kemandulan:
Obesitas
pada masa kanak-kanak bisa menyebabkan pubertas dini / pubertas prekoks pada
anak perempuan dan perlambatan pubertas pada anak laki-laki.
Diduga
ada faktor hormonal yang berperan pada anak perempuan sehingga mengalami
pubertas dini, Bu. Pubertas dini menyebabkan cepatnya pertumbuhan anak
perempuan dan pematangan tulang juga lebih cepat sehingga sulit mencapai tinggi
badan optimal. Osteoporosis atau keropos tulang juga menjadi salah satu risiko.
Payudara juga lebih cepat tumbuh pada anak perempuan obesitas dan di kemudian
hari lebih berisiko menderita kanker payudara. Obesitas selama pubertas juga
berisiko sindrom ovarium polikistik pada remaja perempuan. Pada sindrom ovarium
polikistik ditemukan banyak kista pada ovarium.
Perlambatan
pubertas pada anak laki-laki juga karena gangguan hormonal, Bu. Diduga sebagian
hormon laki-laki, androgen, diubah menjadi hormon perempuan, estrogen. Umpan
balik hormon estrogen ini adalah menghambat produksi hormon androgen sehingga jumlah
androgen sedikit. Sedangkan pubertas pada anak laki-laki dipicu oleh androgen.
Maka terjadilah perlambatan pubertas. Kemandulan yang akan terjadi di kemudian
hari, terutama pada anak perempuan obesitas, dikaitkan juga dengan gangguan
hormonal.
Gangguan saluran pencernaan:
Pada
anak obesitas gangguan saluran pencernaan bisa berupa perlemakan hati
non-alkoholik, batu kandung empedu, dan penyakit refluks gastroesofageal /
PRGE, Bu.
Perlemakan
hati non alkoholik terjadi perlahan-lahan dan dimulai dengan penyusupan lemak
ke dalam jaringan hati, Bu. Semakin lama semakin banyak lemak yang menumpuk di
dalam hati. Jika keadaan bertambah berat, hati penderita bisa mengalami
peradangan, membentuk jaringan parut, hingga terbentuk sirosis hati.
Batu
kandung empedu terbentuk karena dari cairan empedu yang mengeras. Mengkonsumsi
makanan tinggi lemak menyebabkan hati memproduksi banyak cairan empedu, Bu.
Nah, cairan empedu yang banyak itulah yang akhirnya bisa membatu.
Naiknya
cairan lambung, terutama asam, ke kerongkongan terjadi pada penyakit refluks
gastroesofageal. Anak akan merasa nyeri sekaligus panas di dada, bahkan susah
bernapas. Ini terjadi antara lain karena ada penekanan lambung oleh timbunan
lemak di perut sehingga isi lambung muncrat ke kerongkongan.
Gangguan kejiwaan:
Tak
jarang anak obesitas memiliki rasa percaya diri yang rendah dan kecemasan. Anak
obes juga sering mengalami ejekan bahkan bullying di sekolah, Bu. Mereka dicap
sebagai anak yang malas, bodoh serta lamban. Kesulitan bergerak terutama dalam
pelajaran olahraga bisa menjadi penyebab depresi. Semua gangguan kejiwaan itu
juga turut andil dalam penurunan prestasi belajar.
Gangguan
depresi bisa berakibat gangguan makan seperti bulimia dan anoreksia nervosa.
Pada bulimia, seseorang makan banyak untuk kemudian dimuntahkan. Sedangkan
anoreksia nervosa adalah kehilangan nafsu makan. Tentu saja keduanya berbahaya
bagi kesehatan.
Mari
bersama kita lebih memperhatikan obesitas pada anak, Bu, karena anak gemuk
mungkin lucu tetapi sehat ???
Baca juga:
Baca juga:
- TIPS MENGATUR KEUANGAN RUMAH TANGGA
- BUTUH SANGKAR BESAR
- KURANG ZAT BESI ANCAM KECERDASAN ANAK !
- CATATAN CINTA GREG 3 : WAIT THE RIGHT MOMENT !
- INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA LANSIA : KENALI GEJALANYA !
- TIPS JANTUNG SEHAT SAAT EKONOMI SULIT
- CUBITAN MESRA
- TIPS CERDAS DAN SEHAT : MAKAN PISANG !
- CATATAN CINTA GREG 2 : I AM THE RIGHT MAN .......!
- MENGAPA LANSIA RENTAN INFEKSI ?
- KANKER PROSTAT : MOMOK KAUM PRIA
- KONSISTENSI