Kita
ingat lagi, Bu, ternyata obesitas disebabkan oleh banyak faktor yang saling
berhubungan. Kalau begitu, dalam mengatasi obesitas juga perlu dilibatkan
sejumlah disiplin ilmu, dan tentu saja, hal terpenting adalah peran orang tua
dan keluarga! Idealnya berbagai pihak yang dilibatkan dalam mengatasi obesitas
pada anak terkumpul dalam sebuah tim.
Tim ini beranggotakan dokter spesialis
anak, perawat, ahli gizi, ahli fisiologi latihan fisik, dan konselor
psikologis. Bila perlu, dilakukan konsultasi dengan dokter spesialis paru-paru,
spesialis ortopedi atau bedah tulang, serta spesialis penyakit dalam konsultan
saluran pencernaan atau gastroenterolog.
Semua
intervensi terhadap obesitas pada anak bertujuan mengontrol berat badan dan
menurunkan indeks masa tubuh secara aman dan efektif, Bu. Juga yang perlu
diperhatikan adalah pencegahan komplikasi jangka panjang akibat obesitas. Prinsip
dalam mengatasi obesitas adalah mengurangi asupan energi, biang kerok obesitas,
dan meningkatkan keluaran energi. Keduanya dicapai dengan pengaturan diet,
peningkatan aktivitas fisik, dan perubahan / modifikasi pola hidup anak. Harus
diingat, Bu, tidak ada satu intervensi paling efektif bagi anak obes. Semua
upaya di atas harus dilakukan bersamaan. Caranya, Bu:
Menetapkan target penurunan
berat badan:
Berbeda
dengan penurunan berat badan pada orang dewasa, penurunan berat badan pada anak
perlu dipertimbangkan lebih matang, Bu. Anak obesitas berusia di bawah 7 tahun
dan tanpa komplikasi dianjurkan untuk mempertahankan berat badan sampai usianya
mencapai berat badan yang sekarang. Penurunan berat badan dianjurkan pada anak
obes berusia kurang dari 7 tahun dengan komplikasi dan yang berusia lebih dari 7 tahun. Target penurunan
berat badan adalah 0,5 hingga 2 kg per-bulan. Jadi, ojo kesusu, ya Bu, he he
he.
Mengatur diet anak:
Diet
yang disarankan adalah diet gizi seimbang. Tentunya perlu bantuan ahli gizi
untuk menentukan pola dan jumlah diet harian anak. Diet gizi seimbang rendah
kalori dengan pengurangan asupan kalori 30 persen diberikan kepada anak dengan
obesitas sedang tanpa penyakit penyerta, Bu. Diet dengan kalori sangat rendah
diberikan pada anak obesitas berat dan anak obes dengan penyakit penyerta.
Sejumlah
hal yang perlu Ibu perhatikan dalam pengaturan diet anak obes:
- Penurunan berat badan anak dilakukan, jika diperlukan, dengan tetap mempertahankan pertumbuhan normal.
- Diet gizi seimbang yang dianjurkan mengandung karbohidrat 50 hingga 60 persen, 20 sampai 30 persen lemak dengan lemak jenuh kurang dari 10 persen, dan protein 15 hingga 20 persen, dari kebutuhan energy total. Juga sangat perlu diperhatikan, jumlah koesterol tidak lebih dari 300 mg per-hari. Ibu bingung? Serahkan saja pada ahli gizi ya, Bu.
- Pada anak lebih dari 2 tahun dianjurkan diet tinggi serat. Mengapa tinggi serat, Bu? Antara lain karena serat lebih mengenyangkan dan dapat mengurangi penyerapan lemak di saluran pencernaan serta memperlancar pencernaan makanan. Dosis konsumsi serat dapat dihitung dengan rumus : (usia anak dalam tahun + 5) gram per-hari. Misalnya usia anak 4 tahun maka jumlah konsumsi serat yang dianjurkan adalah (4+5) gram atau 9 gram per-hari, Bu.
- Kandungan garam harus cukup, sekitar 5 gram per-hari.
- Asupan mineral terutama besi, kalsium dan fluor harus optimal karena sangat bermanfaat dalam tumbuh kembang anak.
Mengatur aktivitas fisik
anak:
Pengaturan
aktivitas fisik berarti meningkatkan aktivitas fisik dan menurunkan aktivitas
sedentary atau ‘bermalas-malasan’. Aktivitas fisik meningkatkan metabolisme
atau kerja tubuh sehingga penggunaan kalori atau energi juga meningkat. Bukan
hanya itu, Bu, aktivitas fisik membuat tubuh anak lebih ‘padat’, menguatkan
otot rangka dan otot serta kesehatan jantung, serta memperlancar peredaran
darah. Aktivitas fisik juga meningkatkan rasa percaya diri anak, menurunkan
stress dan meningkatkan kemampuan belajar dan berlatih, kesehatan mental jadi
jauh lebih baik. Anak butuh waktu total sekitar 60 menit per-hari untuk
beraktivitas fisik, Bu. Bisa saja jumlah waktu ini terbagi, misalnya pagi 30
menit dan sore 30 menit.
Aktivitas
fisik yang dianjurkan untuk anak adalah olahraga dengan intensitas tinggi
termasuk jogging, lari, jalan menanjak, bersepeda cepat, olahraga aerobik,
berenang, dan bela diri. Olahraga dengan intensitas sedang bisa saja dilakukan
dengan waktu yang sedikit lebih panjang, misalnya berjalan hingga jalan cepat,
senam, naik sepeda santai dan menari. Tentunya aktivitas fisik disesuaikan
dengan karakteristik anak.
Mengubah perilaku atau pola
hidup anak:
Peran
orangtua dalam hal ini adalah:
- Orangtua sendiri mengawasi dan mencatat penurunan berat badan, asupan makanan, serta aktivitas fisik anak.
- Mengontrol segala sesuatu yang dapat merangsang nafsu makan anak.
- Mengubah perilaku makan anak sesuai dengan panduan pola diet yang sudah ditetapkan.
- Memberlakukan ‘reward and punishment’ bagi anak.
- Mengajarkan pengendalian diri tentang makanan pada anak, dan …….tentu saja juga diri sendiri, Bu, he he he.
Dukungan orang lain di lingkungan
sekitar anak:
Orang
tua, saudara, kerabat, teman, dan guru seharusnya ikut mendukung ‘upaya berat’
anak obesitas untuk mengatasi gangguannya. Dukungan ini akan lebih memotivasi
anak berupaya.
Terapi intensif:
Pada
anak dengan obesitas berat, disertai komplikasi, dan tidak memberikan respons
terhadap tatalaksana konvensional yang dilakukan, perlu diterapkan terapi
intensif. Terapi intensif membutuhkan campur tangan ahli, meliputi diet dengan
kalori sangat rendah, terapi obat atau farmakoterapi, dan terapi bedah atau
operasi.
Nah,
Bu, mari kita dukung anak obes mangatasi gangguannya agar generasi muda kita
semakin sehat dan kuat.
- Kacamata kepekaan......
- Tuli selektif
- Yang lebih dibutuhkan…….
- TIPS MENCEGAH PENGAPURAN SENDI
- TIPS BERTENGKAR SUAMI-ISTRI
- WOMEN’S TOP KILLER: PEREMPUAN HARUS TAHU !!!
- TIPS MENCEGAH GERD
- ANDA MENDERITA GERD?
- TIPS MENGETAHUI ANAK DEMAM
- PENGAPURAN SENDI, APA SIH PENYEBABNYA?
- Tanda-tanda kehidupan
- Yang dapat kaupetik…….
- Harmoni yang menghanyutkan…….
- OBESITAS PADA ANAK, PENYEBABNYA ???
- TIPS LANGSING TANPA LAPAR
1 comments:
Makasih banyak informasinya,sekarang banyak kejadian obesitas pada anak karena jajanan yang tidak sehat.