-->

KANKER PROSTAT : MOMOK KAUM PRIA


Kok Dokter pakai istilah ‘momok’? Amat  menakutkan!
Kanker prostat memang amat menakutkan bagi kaum kita, Pak Samad. Sama halnya dengan kanker serviks dan kanker payudara pada wanita.

Prostat itu apa sih, Dok?
Mungkin cukup banyak pria tidak menyadari bahwa mereka punya prostat, kelenjar yang berada di dasar kandung kemih dan ukurannya kira-kira sebesar buah walnut.

Apa fungsi prostat, Dokter?
Salah satu fungsinya memproduksi cairan sebagai media bagi sel sperma. Fungsi lainnya ikut mengatur pengeluaran air kemih karena prostat mengelilingi uretra, saluran kemih yang ‘berjalan’ di dalam penis. Uretra menghubungkan kandung kemih dengan dunia luar. Nah, penjepitan sewaktu-waktu oleh prostat inilah yang ikut mengatur aliran air kemih lewat uretra.

Pada kanker, prostat membesar tak terkendali?
Tepat, Pak. Selama hidup kita, prostat membesar, tapi masih terkendali. Nah, kalau pembesarannya tidak terkendali, jadi kanker.  

Gejalanya gimana, Dok?
Pada masa awal penyakit bahkan sampai bertahun-tahun gejalanya tidak jelas. Makanya mesti sangat hati-hati! Kalaupun timbul gejala, bisa sama dengan gejala pada pembesaran prostat jinak. Tentulah sebagian besar gejalanya berhubungan dengan perkemihan.

Jadi susah kencing, Dok?
Ya, gejala pertama susah memulai pengeluaran urine, harus mengejan dulu. Pancaran urine juga lemah, tersendat-sendat. Bisa juga, urine menetes, sebelum atau sesudah buang air kecil. Buang air kecil juga sering, terlebih di malam hari. Mungkin juga nyeri saat berkemih. Kadang – kadang ada darah pada urine atau cairan sperma. Dan gejala yang paling tidak enak bagi pria adalah nyeri sewaktu ejakulasi. Juga bisa terjadi disfungsi ereksi atau impotensi, Pak. 

Bisa lebih berat, Dok?
Pada stadium lanjut kanker prostat bisa menyebar ke tempat-tempat lain, atau bermetastasis. Penyebaran ini misalnya ke tulang-tulang daerah panggul dan tulang punggung bagian bawah. Kalau penyebarannya jauh, hati dan paru-paru juga bisa terkena.

Penyebabnya belum diketahui, Dok?
Penyebab kanker prostat belum sepenuhnya diketahui tetapi ada sejumlah faktor yang berperan. Faktor pertama sekaligus sangat penting adalah umur. Kanker ini jarang diderita oleh lelaki kurang dari 50 tahun. Sekitar 6 dari 10 kasus terjadi pada pria di atas 70 tahun. Pada lelaki muda, resikonya 1 di antara 10.

Faktor lain, Dok?
Ras, Pak. Risiko kanker prostat lebih tinggi pada lelaki berkulit hitam atau ras campuran dibanding  lelaki kulit putih dan orang Asia. Pola makan juga berpengaruh, terutama kebiasaan diet tinggi lemak. Kegemukan dan obesitas juga meningkatkan risiko kanker ini.

Ada riwayat keluarga, Dok?
Ya! Risiko menderita kanker prostat meningkat dua kali lipat pada lelaki yang ayah atau saudara lelakinya juga menderita penyakit ini. Satu hal yang menarik sekaligus mengejutkan, adanya riwayat kanker payudara dalam suatu keluarga meningkatkan risiko kanker prostat dalam keluarga itu. Para pakar ‘melihat’ adanya keterkaitan risiko kanker payudara pada perempuan yang punya gen BRCA1 dan BRCA2 dengan risiko kanker prostat pada kaum lelaki dalam keluarga itu. Jadi ya, kaum lelaki yang saudara perempuannya menderita kanker payudara, mesti sangat hati-hati.

Gimana sih cara mendeteksi kanker ini, Dok?
Tak jarang kelainan pada prostat termasuk kanker ditemukan pertama kali oleh dokter yang melakukan pemeriksaan ’colok dubur’ atau rectal toucher atau digital rectal examination. Dokter memasukkan jari tangan, biasanya telunjuk, yang telah dilapisi sarung tangan dan dilumuri gel ke dalam anus. Dari perabaan ini, dokter mendapat kesan apakah prostat teraba normal atau menonjol dan keras. Kalau dokter mencurigai ada keganasan, pasien diminta ‘bertandang’ ke laboratorium untuk periksa PSA.

Apa itu PSA, Dok?
Kepanjangan PSA adalah Prostate Specific Antigen. Hasil pemeriksaan PSA menunjukkan kadar protein yang diproduksi oleh sel-sel prostat. Protein ini ada di dalam darah. Jadi pada PSA test, yang diperiksa adalah darah. Tapi hasil PSA test lebih dari normal belum pasti menunjukkan kanker prostat. Kelainan lain seperti infeksi dan pembesaran bukan kanker pada prostat juga bisa meningkatkan PSA. Kadang-kadang, latihan jasmani juga bisa meningkatkan kadar PSA.

Pada kanker prostat, kadar PSA belum pasti juga meninggi, lebih-lebih pada masa awal. Jadi, simpulannya, tidak boleh buru-buru memvonis seorang pria  terkena kanker prostat hanya kalau ditemukan kadar PSA yang tinggi. Tapi pemeriksaan PSA ini penting sebagai pembuka jalan menuju pemeriksaan lain.

Cara lain untuk mendiagnosis kanker prostat adalah dengan biopsi prostat. Ahli bedah mengambil sedikit jaringan prostat lewat operasi kecil, lantas diperiksa dan dipastikan oleh Ahli Patologi Anatomi. Juga digunakan CT scan, MRI, dan Bone Scan untuk ’melihat’ sejauh mana kanker ini telah menyebar.

Pengobatannya gimana, Dok?
Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum terapi dilakukan, termasuk efek samping yang tak jarang menurunkan kualitas hidup penderitanya. Secara umum, terapinya adalah pembedahan atau operasi, radioterapi, terapi hormonal, kemoterapi, krioterapi atau bedah beku, terapi dengan suara ultra atau ultrasound. Yang penting, mendapatkan terapi sedini mungkin. Mudah-mudahan terapi sedini mungkin bisa menyembuhkan, paling tidak membantu meringankan penderitaan.

Dan pencegahannya?
Sayangnya, kita tak dapat berharap banyak dari upaya pencegahan kanker prostat. Yang kita bisa lakukan adalah secara rutin memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui perkembangan prostat dan mendapatkan terapi sedini mungkin. Jadi, tak ada salahnya setiap tahun, seorang pria yang sudah dalam usia berisiko terkena kanker prostat, mulai 40 tahun, memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan colok dubur. Bila usia Anda sudah mencapai kepala 5, biasakanlah memeriksakan PSA setahun sekali.

Berusaha meretas stres, mengkonsumsi cukup cairan setiap hari, rajin berolahraga termasuk hubungan intim teratur dan tidak berlebihan, juga membantu menyehatkan prostat kita. Tentu juga, yang harus dibiasakan adalah pola diet sehat, cukup serat dari sayur dan buah, rendah lemak, lebih-lebih kolesterol karena kolesterol membantu daya tahan sel-sel tumor prostat. Cara lain adalah mengkonsumsi produk-produk kedele, bahan makanan yang mengandung mineral selenium, vitamin E, and, last but not least, konsumsilah tomat. Tomat diyakini mengandung zat antioksidan likopen yang dapat membantu mencegah kanker prostat.

Oke, thank you, Dok. Saya buru – buru nih.
Buru-buru ke mana, Pak ?



1 comments:

Click to comment