Prediabetes……….pre artinya sebelum dan diabetes maknanya ya
diabetes atau penyakit kencing manis. Jadi prediabetes artinya sebelum
menderita diabetes, begitu Dok?
Well,
boleh juga analisis Anda, Pak Randy. Tapi ada penjelasan ilmiah tentang
prediabetes itu.
What’s
that, Doctor?
Seseorang
dikatakan prediabetes kalau kadar gula atau glukosa darahnya
lebih tinggi dari normal tetapi belum mencapai ambang untuk didiagnosis sebagai
diabetes. Konkritnya menurut ADA, American Diabetes Association, kadar gula
darah puasa antara 100 hingga 125 mg/dL, kadar HbA1c antara 5.7 persen hingga 6.4 persen, atau
kadar gula darah 2 jam sesudah makan antara 140 hingga 199 mg/dL
Kok
kita perlu kenalan sama yang namanya prediabetes, Dok?
Because
kalau dia nyang lebih dulu kenalan sama kita, untuk long time-nya bisa berabe, Pak
Randy.
Berabe
gimana sih, Dok?
Soalnya,
keadaan prediabetes meningkatkan risiko seseorang untuk menjadi penderita
diabetes. Lima hingga 10 persen orang dengan prediabetes menjadi penderita
diabetes setiap tahun. Kenyataan lain adalah, begitu kadar gula darah meningkat
di atas normal, komplikasi telah mulai terjadi! Karena itulah sangat perlu ‘kenalan’
lebih jauh sama prediabetes.
Memangnya
komplikasi prediabetes menyeramkan ya, Dok?
Bukan
hanya menyeramkan, Pak Randy, but horror, ha ha ha. Keadaan prediabetes
meningkatkan risiko gangguan pembuluh darah seperti stroke dan serangan jantung.
Juga risiko gangguan ginjal atau nefropati, gangguan retina atau retinopati,
dan gangguan saraf atau neuropati lebih tinggi pada orang prediabetes
dibandingkan orang yang kadar gula darahnya normal. Nah, lebih horror lagi,
keadaan prediabetes tidak menimbulkan gejala dan keluhan sehingga ya nggak
diketahui keberadaannya.
Tau-tau
udah terkena diabetes baru ketahuan, Dok?
Right,
Sir!
Waduh,
benar-benar horrologi, Dok. Kalau begitu, what must we do?
Lagi-lagi
ADA membantu kita, Pak. ADA mekomendasikan pemeriksaan kadar gula darah dan
atau HbA1c mulai usia 45 tahun pada orang gemuk dengan Indeks Masa Tubuh 25
kg/m2 yang memiliki faktor risiko.
Apa
saja faktor risikonya, Dok?
Antara
lain, ini, Pak Randy:
1.
Kurang gerak, sukanya
bermalas-malasan, ha ha ha.
2.
Hipertensi atau ada riwayat penyakit
kardiovaskuler, gangguan pembuluh darah dan jantung.
3.
Kadar HDL atau kolesterol baik
rendah dalam darah dan kadar trigliserida tinggi.
4.
Ada keluarga yang terkena diabetes. Yang
dimaksud dengan keluarga adalah orang tua, saudara kandung atau anak.
5.
Pada pemeriksaan sebelumnya
diketahui kadar glukosa darah atau HbA1c pernah meningkat.
6.
Pada perempuan ada riwayat diabetes
gestasional atau melahirkan bayi lebih dari 4 kilogram.
Nah,
sekarang silakan menilai risiko prediabetes Anda, Pak Randy.
OK,
Dok. Obesitas iya, suka bermalas-malasan iya, ayah kena diabetes, melahirkan
nggak pernah because I’m a man, ha ha ha. Tapi, sudah memenuhi syarat
rekomendasi ya, Dok. Saya lari dulu ah………!
Eh
mau lari ke mana, Pak Randy, uang konsultasinya belum bayar udah mau kabur aja,
ha ha ha.
Ngutang
dulu, Dok, buru-buru mau periksa gula darah, ha ha ha.
- KEINTIMAN SUAMI ISTRI: VVIT !
- KEJANG DEMAM YANG HARUS DIWASPADAI
- RISIKO DEPRESI PEREMPUAN PERIMENOPAUSE
- MENGAPA LANSIA DEPRESI ?
- CARA MENGENALI TANDA-TANDA DEPRESI PADA LANSIA
- APAKAH STRES ITU (BISA) BAIK ?
- PERAN PASANGAN MERETAS STRES PADA EKSEKUTIF
- TANDA-TANDA STRES PADA EKSEKUTIF
- MENGENAL DAN MENGATASI KEJANG DEMAM PADA ANAK
- MENGATASI RASA TIDAK SUKA PADA PEKERJAAN
- TIPS PANGKAS ASUPAN KALORI
- DIABETESI BERPUASA (Puasa menyehatkan jiwa dan raga 6)
- BERPUASA BAGI ’THE BIG’ (Puasa menyehatkan jiwa dan raga 5)
- YANG BISA IBU LAKUKAN BILA ANAK DEMAM
- Juga Butuh Gelengan
- Kau telah menetaskannya…….
- Busur Dan Anak Panah
- Kekuasaan dan Anggukan
- Perbaiki dandananmu, Nona !
- Senyuman Mona Lisa
- Cermin datar