-->

KEJANG DEMAM YANG HARUS DIWASPADAI


APA ITU KEJANG DEMAM?
Sederhananya, Bu, kejang demam adalah kejang yang terjadi saat anak demam, biasanya pada suhu tubuh 38 derajat Celcius atau lebih. Demam bisa disebabkan infeksi oleh kuman atau virus yang terjadi di luar otak. Ingat, Bu, penyebab demam bukan gangguan otak tetapi di luar otak! Infeksi saluran napas semisal radang tenggorokan atau bahkan flu saja bisa menjadi penyebab demam. Juga infeksi saluran kencing, diare, atau infeksi telinga. Karena sel-sel saraf anak belum begitu matang dan rentan terhadap kenaikan suhu tubuh, demam dapat mencetuskan kejang.

Usia anak yang mengalami kejang demam antara 6 bulan hingga 5 tahun. Kejang demam pada anak disebabkan hanya oleh demam, bukan karena cedera kepala, kekurangan oksigen, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam darah misalnya pada diare atau dehidrasi, kekurangan gula darah misalnya karena sangat lapar, atau adanya infeksi otak seperti meningitis dan ensefalitis. Kejang demam biasanya tidak berlangsung lama, hanya sekitar 1 sampai 3 menit, dan berhenti sendiri sebelum 5 menit. Juga tidak berulang dalam 24 jam.

Kejang demam dibedakan dalam kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks, Bu. Kejang demam sederhana berupa kejang umum atau melibatkan seluruh bagian tubuh, berlangsung singkat dan tidak berulang. Sedangkan kejang demam kompleks adalah kejang demam yang berlangsung lama, bersifat setempat atau fokal, dan berulang lebih dari 1 kali dalam 24 jam.

Kejang disebut berlangsung lama kalau lebih dari 15 menit belum berhenti. Kejang bersifat fokal artinya serangan kejang tidak mengenai seluruh bagian tubuh, jadi hanya bagian tertentu saja, misalnya hanya tangan kanan yang menghentak-hentak. Dan kejang demam kompleks bisa terjadi dua kali atau lebih dalam 24 jam.

Umumnya kejang demam tidak berbahaya, tidak mengganggu kecerdasan ataupun tumbuh kembang anak. Sebagian besar serangan kejang demam akan hilang sendiri sesudah anak berusia 5 tahun. Namun ada kejang demam yang harus diwaspadai, Bu.

KEJANG DEMAM YANG HARUS DIWASPADAI:

PERTAMA: KEJANG DEMAM PADA ANAK KURANG DARI 1 TAHUN.
Secara klinis, serangan kejang pada anak di bawah 1 tahun sulit dibedakan dengan infeksi susunan saraf pusat. Gejala-gejalanya bisa sama atau sangat mirip. Karena itu diperlukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui apakah kejang yang dialami anak memang kejang demam atau demam disertai kejang karena adanya infeksi bagian-bagian otak.

Dalam dunia kedokteran pemeriksaan itu dikenal sebagai Pungsi Lumbal, Bu. Sebuah jarum khusus dimasukkan di antara tulang punggung bawah anak untuk mengambil cairan otak. Kemudian cairan otak ini diperiksa. Tentu saja pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter yang profesional, Bu.

KEDUA: SUHU TUBUH ANAK TIDAK CUKUP TINGGI SAAT KEJANG.
Misalnya suhu tubuh kurang dari 38 derajat Celcius. Ini merupakan salah satu risiko terjadinya kejang berulang pada anak. Mengapa? Karena ambang kejang anak rendah, artinya pada kenaikan suhu tubuh sedikit saja, anak sudah bisa kejang. 

KETIGA: KEJANG DEMAM KOMPLKES.
Seperti yang sudah kita bicarakan, Bu.

KEEMPAT: KEJANG DEMAM SEDERHANA YANG BERLANJUT MENJADI STATUS KONVULSIVUS ATAU STATUSEPILEPTIKUS.
Artinya, kejang yang tidak mau berhenti walau sudah diobati sesuai prosedur yang biasa. Lebih-lebih jika anak yang mengalami kejang demam memang sudah punya gangguan otak sebelumnya.

KEEMPAT: KEJANG TERJADI TIDAK BEGITU LAMA SESUDAH DEMAM.
Misalnya baru beberapa menit atau jam demam, anak sudah mengalami kejang. Artinya anak sangat rentan terhadap kejang demam. Ini menunjukkan risiko kejang berulang pada anak.

KELIMA: KEJANG BERULANG-ULANG DAN BERLANJUT HINGGA USIA LEBIH DARI 6 TAHUN.

KEENAM: TERJADI KEJANG TANPA DEMAM.
Jadi anak tiba-tiba kejang walaupun tidak sedang demam.

KETUJUH: KEJANG SANGAT SERING.
Kejang bisa terjadi  kurang lebih 13 kali dalam satu tahun.

KEDELAPAN: ADA ANGGOTA KELUARGA YANG PERNAH MENGALAMI KEJANG DEMAM.
Orang tua atau saudara kandung pernah mengalami kejang demam.

KESEMBILAN: ADA KELAINAN SARAF ATAU GANGGUAN TUMBUH KEMBANG SEBELUM KEJANG.

KESEPULUH: ADA FAKTOR RISIKO EPILEPSI.
FaKtor risiko itu adalah:
1.      Ada kelainan saraf atau gangguan tumbuh kembang sebelumnya.
2.      Kejang demam kompleks.
3.      Ada anggota keluarga, orang tua atau saudara kandung, yang menderita epilepsi.

Jika anak Ibu pernah atau sedang kejang dan Ibu menemukan hal-hal di atas pada anak Ibu, mintalah bantuan dokter untuk menentukan ada atau tidaknya risiko kejang yang cukup serius pada anak Ibu.

Bahan bacaan:
1.    Kejang demam dan kejang demam yang harus diwaspadai, Erny, dkk, Padang, 2009.
2.    Konsensus penatalaksanaan kejang demam, Penyunting: Hardiono D. Pusponegoro, dkk, UKK Neurologi IDAI, 2006.
3.    Pediatric febrile seizures, Robert J Baumann, http://emedicine.medscape.com


Click to comment