TAK ADA YANG ABADI !
Coba
kita ingat lagu Peter Pan yang berjudul ‘tak ada yang abadi’. Ya, tak ada yang
abadi, termasuk apapun dalam kehidupan kita. Dan semua yang tak abadi itu
terkadang dialami sebagai masa-masa sulit. Mengalami cedera fisik, putus
hubungan dengan orang atau pekerjaan, kesulitan ekonomi, bahkan kehilangan
orang yang dicintai! Mengapa itu terjadi? Sekali lagi karena tak ada yang abadi
dan hanya Dia yang abadi!
Mungkin
sedih, kecewa, berontak dan sederet perasaan ‘negatif’ lainnya menyeruak dalam
hati dan pikiran. Namun, satu hal yang mesti kita ingat, semua perasaan itupun
tak ada yang abadi. Kesedihan dan kekecewaan bukanlah akhir kebahagiaan tetapi
awal kebahagiaan baru karena tak akan ada kebahagiaan lebih baru kalau tidak
diselingi kesedihan dan kekecewaan. Tak selalu kita berhasil mengendalikan
keadaan di sekitar kita, bahkan mungkin perasaan kita sendiri. Tak masalah!
Masalahnya adalah bagaimana agar kita tidak terpuruk berlama-lama dalam
perasaan negatif dan sesegera mungkin ‘move on’ dengan mengendalikan cara kita
menanggapi semua yang telah terjadi!
TIPS 1 : ‘RAYAKAN’ KESEDIHAN !
Kehilangan
hubungan, dengan apapun, bukanlah hal yang mudah untuk diterima. Apalagi kalau
terjadi tiba-tiba. Setiap manusia normal akan merasakan sederet perasaan
termasuk kesedihan, penyangkalan, kemarahan, kebencian, penarikan diri,
ketakutan, rasa sakit, permusuhan, rasa dizalimi, bahkan shock! Jangan pernah
sangkal semua perasaan itu, tetapi rayakanlah! Menyangkal semua perasaan itu
bagaikan menyimpan ‘bom waktu’ yang akan meledak di masa depan. Merayakan semua
perasaan itu akan mempercepat berlalunya. Setelah itu, kitapun terbebas untuk
‘move on’.
Bagaimana
cara merayakannya? Cari bantal atau kaca dan curhat kepada mereka adalah salah
satu cara. Tuangkan dalam curhat atau juga surat kepada orang tua, saudara,
atau sahabat. Menulis di medsos juga cara yang bermakna asal saja dilakukan
dengan sopan. Berolahraga hingga bersama keringat yang bercucuran, kesedihan
dan semua rasa ‘negatif’ ikut terbuang juga cara yang menyenangkan. Yang
penting, lampiaskan semua rasa yang ada dengan cara-cara yang tidak merugikan
diri sendiri dan orang lain.
TIPS 2 : KEHILANGAN HUBUNGAN : CARA
PENYELAMATAN !
Tidak
semua kehilangan hubungan itu buruk walau sekilas tampak demikian. Kehilangan
pekerjaan, misalnya. Tentu saja seketika kitapun kehilangan sebagian atau
bahkan seluruh pendapatan. Tapi tidakkah dapat dilihat, mungkin saja ada
‘tindakan penyelamatan’ yang dilakukan Tuhan buat kita? Penyelamatan dari semua
hal yang tidak membangun, malah berpotensi melemahkan iman dan moral kalau kita
tetap bertahan di situ. Penyelamatan dari ‘kompromi’ terhadap ketidakjujuran
dan ketidakbenaran, misalnya. Penyelamatan dari berbagai bentuk konspirasi dan
kebohongan yang mungkin sedang ditutupi. Kehilangan barang yang amat disukaipun
demikian. Kehilangan itu merupakan penyelamatan dari kelekatan teramat sangat
terhadap barang duniawi sehingga mungkin tak jarang kita melupakan mereka yang
ada di sekitar kita, bahkan Dia yang jauh lebih penting dan berarti. Maka,
kehilangan tidak selalu buruk.
TIPS 3 : KEHILANGAN HUBUNGAN : JANGAN
CARI KAMBING HITAM !
Saat-saat
kehilangan hubungan justru merupakan saat-saat tepat untuk belajar bertanggung
jawab dan belajar dari masa lalu. Jangan pernah cari kambing hitam untuk semua
itu. Kalaupun merasa kecewa terhadap ‘kambing hitam’ itu, jangan biarkan
perasaan itu berlama-lama karena tidak ada gunanya. Katakan pada diri sendiri,
ini tanggung jawabku dan aku akan belajar dari semua yang terjadi untuk move
on. Jangan pernah melewatkan ‘masa belajar’ ini karena momen penting ini sangat
berarti untuk membangun diri ke arah yang lebih positif. Bila kita merasa ada
sesuatu yang salah dalam diri kita, hadiahkan ‘maaf’ kepada diri sendiri.
Begitu pula jika kita ‘melihat’ kesalahan orang lain dalam masalah kita, karena
tangan tak mampu bertepuk sebelah, berilah juga ‘hadiah maaf’ kepada mereka
karena maaf itu lebih ‘mengobati’ hati kita sendiri.
TIPS 4 : AJUKAN PERTANYAAN KEPADA DIRI
SENDIRI.
Bertanya
‘mengapa ini sampai terjadi padaku?’, tidak masalah. Asalkan kita berupaya
memberi jawaban obyektif atas pertanyaan itu. Jawaban obyektif itu bisa
memberikan ‘bahan baku’ berharga untuk membangun hubungan baru di masa depan.
Pertanyaan berkutnya adalah, so how?, bagaimana selanjutnya, bagaimana cara
memberikan dukungan dan kekuatan pada diri sendiri untuk move on.
TIPS 5 : REMEMBER KEBERHASILAN MASA
LALU.
Di
masa lalu pasti ada waktu di mana kita sungguh berhasil. Ingatlah tantangan
bahkan kesukaran yang telah dengan gagah perkasa kita ‘kalahkan’ di masa
lalu. Kembalikan memori tentang itu dan
juga, belajarlah dari padanya. Kembangkan pemikiran tentang kekuatan baru untuk
bertumbuh, dengan cara baru, di tempat yang jauh lebih baru, bahkan dalam waktu
yang sungguh-sungguh baru dan lebih cemerlang. Gali kekuatan, termasuk semua
hal positif dan unik yang ada dalam diri kita, yang tidak bisa dimiliki bahkan
hanya berusaha ditiru oleh orang lain, dan kembangkan itu!
TIPS 6 : ‘UP GRADE’ DIRI SENDIRI.
Cari
kesempatan dan tempat untuk meng-‘up grade’ diri sendiri, baik jiwa maupun
raga. Jalankan hobi yang selama ini mungkin terlupa karena kesibukan, nikmati
saat-saat relaksasi pribadi atau rayakan kebersamaan dengan keluarga atau
sahabat. Kalau perlu, tingkatkan ilmu dan ketrampilan dengan mengikuti short
course atau malah kuliah lagi. Why not?
TIPS 7 : TETAPKAN TUJUAN MASA DEPAN DAN EKSEKUSILAH
SEGERA !
Rancang
resolusi masa depan dengan lebih cermat dan tepat berdasarkan semua yang telah
‘dipelajari’. Eksekusi rancangan resolusi itu sesegera mungkin karena
sebenarnya keberhasilan mulai datang
pada saat eksekusi dimulai!
TIPS 8 : BUTUH BANTUAN PROFESIONAL ?
Kalau
perasaan kehilangan begitu menyesakkan hingga tak mampu ditanggung sendiri,
jangan sungkan dan malu meminta bantuan profesional Psikolog atau Psikiater.
Ini perlu untuk mencegah terjadinya hal-hal yang lebih buruk.
INGATLAH
KALIMAT BIJAK MOTHER TERESA:
Life is a challenge, meet it. Life is a duty,
complete it. Life is a game, play it.
Life is a promise, fulfill it. Life is sorrow,
overcome it. Life is a song, sing it.
Life is a struggle, accept it. Life is a
tragedy, confront it. Life is an adventure, dare it.
Life is luck, make it. Life is too precious, do
not destroy it. Life is life, fight for it.”
Baca Juga :
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : NURANI
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : BONEKA DEKIL
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : INI ATAU ITU…….
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : TELUR EMAS
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : PRASASTI DI HATIMU…….
- MENGATASI RASA TIDAK SUKA PADA PEKERJAAN
- TIPS SMART PANGKAS ASUPAN KALORI
- PEMIMPIN VISIONER: PRIBADI UNGGUL
- PEMIMPIN TRANSFORMASIONAL: PEMIMPIN VISIONER
- TIPS PACARAN SEHAT
- TIPS SARAPAN SEHAT
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : GORESAN…….
- WANTED : PEMIMPIN TRANSFORMASIONAL !!!
- TIPS MUDIK SEHAT
- APA RISIKO KESEHATAN ANAK OBESITAS ?
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : KACAMATA KEPEKAAN......
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : TULI SELEKTIF
- SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : YANG LEBIH DIBUTUHKAN…….
- TIPS PENTING MENCEGAH PENGAPURAN SENDI
- TIPS BERTENGKAR SUAMI-ISTRI