Ibu,
saya ingin bercerita sedikit tentang seorang anak bernama Andrew. Andrew adalah
anak laki-laki berwajah tampan. Namun, dia sering membuat bingung guru dan
orang tuanya. Betapa tidak, sejak duduk di bangku sekolah dasar prestasi
akademik Andrew tak pernah baik. Nilai pas-pasanpun tak mampu dicapainya,
padahal kalau menilik ‘silsilah keluarga’, deretan orang pintar ada di
dalamnya, baik dari pihak keluarga Ayahnya yang arsitek maupun Ibunya, seorang
dokter spesialis. What’s wrong with Andrew?
Guru
kelas maupun guru mata pelajaran ‘kompak’ mengeluhkan kemampuan membaca Andrew.
Dia sulit membedakan huruf B dan D sehingga bagi Andrew, bunga dibaca dunga dan
dagu disebut bagu. Psikolog yang menangani Andrew mendiagnosis Si Tampan Kecil
ini sebagai pasien Leraning Disorder atau lebih tepat lagi, mengalami disleksia.
Mari kita bicarakan tentang disleksia, Bu.
APA
ITU DISLEKSIA ?
Disleksia
adalah kesulitan belajar berbasiskan bahasa. Kemampuan belajar anak disleksia
rendah karena adanya gangguan dalam kemampuan berbahasa, terutama membaca, Bu.
Karena kemampuan membaca rendah maka anak akan mengalami kesulitan juga dalam
mengeja suku kata, menulis, bahkan berbicara mengeluarkan kata dan kalimat.
Dengan adanya gangguan kemampuan berbahasa ini, tentu saja prestasi akademiknya
bisa ‘anjlok’ walaupun kemampuan inlegensianya rata-rata atau bahkan mungkin
saja di atas rata-rata, kan Bu.
Walaupun
ilmu dan pengetahuan terus berkembang, namun penyebab pasti kelainan ini belum
jelas sepenuhnya, Bu. Yang pasti, ada gangguan pada perkembangan dan fungsi
bagian otak penyandang disleksia. Gangguan itu menyebabkan pasien disleksia sulit
membedakan bunyi atau fonem dalam suatu kata, padahal pembedaan bunyi dalam
kata itu adalah inti membaca. Jadi pada penyandang disleksia ada gangguan
phonological awareness atau ‘penyadaran’ fonem.
Mengapa
hal itu bisa terjadi, Bu? Salah satu penyebabnya diduga karena faktor keturunan
atau genetik. Orang tua disleksia cenderung punya anak yang juga disleksia. Keluarga
yang punya anggota kidal juga cenderung punya anggota yang mengalami disleksia.
Penyebab lain adalah masalah pendengaran, Bu. Cacat pendengaran bisa disebabkan
infeksi telinga tengah karena anak sering mengalami flu dan batuk. Cacat
pendengaran yang terjadi saat balita dapat mempengaruhi tumbuh kembang otaknya
sehingga sulit menghubungkan bunyi atau suara yang didengar dengan huruf atau
kata yang dilihat. Kombinasi kedua faktor itu juga bisa terjad dan ini lebih serius, Bu!
APA
DAMPAK DISLEKSIA?
Dampak
utama tentunya pada kemampuan berbahasa yaitu membaca, mengeja kata, dan
menulis. Tergantung pada berat ringannya gangguan, penyandang disleksia mungkin
saja tidak terlalu sulit memahami tulisan atau ejaan sederhana. Kesulitan mulai
muncul kalau mereka dihadapkan pada kemampuan berbahasa yang lebih kompleks
seperti memahami struktur kalimat, membaca dan memahami buku-buku teks, dan
mendapat tugas membuat uraian atau cerita.
Gangguan
disleksia juga muncul saat penyandangnya kesulitan dalam mengungkapkan diri
mereka termasuk pikiran dan pendapatnya. Mereka juga sulit memahami bagaimana
orang lain mengartikan apa yang mereka sampaikan. Terjadi miskomunikasi yang
menyulitkan hubungan dengan orang lain di sekolah, di tempat kerja, atau di
mana saja. Akibatnya? Lebih parah lagi, penyandang disleksia merasa dungu dan
bodoh, serta tidak punya kemampuan padahal sebenarnya tidak begitu! Mereka
merasa stress berada bersama orang lain khususnya di sekolah sehingga akhirnya
‘mogok sekolah’.
Ini
tanda-tanda disleksia menurut ABC's of Dyslexia. (2000)dari International
Dyslexia Association, Bu. Saya mencoba menyesuaikan seperlunya agar sesuai
dengan bahasa dan budaya kita.
1. TANDA-TANDA UMUM PADA ANAK PRA-SEKOLAH:
·
Berbicara
lebih lambat dari sebagian besar teman sebaya
·
Sulit
mengucapkan kata, misalnya spageti menjadi busgeti
·
Sulit
menambah perbendaharaan kata baru
·
Sulit
mengingat kata dengan benar
·
Sulit
bersajak
·
Sulit
mempelajari alfabet, angka, hari-hari dalam minggu, warna, bentuk, bagaimana
mengeja dan menuliskan nama sendiri
·
Ada
gangguan dalam interaksi dengan teman sebaya
·
Sulit
mengikuti perintah bertahap atau sesuatu yang rutin
·
Ketrampilan
motorik halus mungkin lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak lain
·
Sulit
menceritakan atau menceritakan kembali cerita dalam surutan yang benar
·
Sering
sulit membedakan bunyi-bunyi dalam kata dan mencampuradukkan bunyi dalam
membentuk kata-kata.
2. TANDA-TANDA UMUM PADA ANAK TAMAN
KANAK-KANAK HINGGA SEKOLAH DASAR:
·
Kesulitan
mengerti makna kata, membaca satu kata secara terpisah
·
Lambat
dalam mempelajari hubungan antara huruf dan bunyi
·
Bingung
tentang kata-kata sederhana: pada – padat, saya – soya
·
Salah
membaca dan mengeja, termasuk:
- Pembalikan huruf: b untuk d seperti
diam menjadi biam
- Pembalikan kata: buku menjadi kubu
- Pembalikan m dan w, u dan n
- Transposisi atau pertukaran posisi
huruf, misalnya bom menjadi mob
- Substitusi atau penggantian kata,
misalnya kursi menjadi bangku
·
Mengubah
urutan angka dan bingung dengan tanda-tanda aritmetika: + - x / =
·
Sulit
mengingat fakta
·
Sulit
mempelajari ketrampilan-ketrampilan baru, lebih mengandalkan ingatan dibanding
pengertian
·
Impulsif,
bertindak sebelum berpikir, dan rentan kecelakaan
·
Sulit
membuat rencana
·
Sering
memegang pensil secara aneh misalnya dengan kepalan tangan
·
Sulit
belajar penentuan waktu
·
Koordinasi
motorik halus jelek.
Tentu
seorang anak disleksia tidak harus memenuhi semua tanda yang ada. Namun kalau Ibu
atau Ayah curiga, apakah anak tercinta menyandang disleksia, segeralah minta
bantuan profesional.
- RISIKO DEPRESI PEREMPUAN PERIMENOPAUSE
- MENGAPA LANSIA DEPRESI ?
- CARA MENGENALI TANDA-TANDA DEPRESI PADA LANSIA
- APAKAH STRES ITU (BISA) BAIK ?
- PERAN PASANGAN MERETAS STRES PADA EKSEKUTIF
- TANDA-TANDA STRES PADA EKSEKUTIF
- MENGENAL DAN MENGATASI KEJANG DEMAM PADA ANAK
- MENGATASI RASA TIDAK SUKA PADA PEKERJAAN
- TIPS MENCEGAH GERD
- APAKAH SAYA MENDERITA GERD?
- TIPS MENGATASI OBESITAS PADA ANAK
- APAKAH ANAK SAYA DEMAM ?
- APA PENYEBAB PENGAPURAN SENDI ?
- Tanda-tanda kehidupan
- Yang dapat kaupetik…….
- Harmoni yang menghanyutkan…….
- APA PENYEBAB OBESITAS PADA ANAK ?
- TIPS LANGSING TANPA LAPAR