-->

SENANDUNG BIJAK SANG FILSUF : BUTUH SANGKAR BESAR


”Aku sering pusing memikirkan Bayu, salah seorang karyawanku, Tuan!,” Pak Danu memulai percakapan.
“Ada apa dengannya, Pak Danu?” tanya Filsuf Tua.  
Sembari menghela napas panjang, Pak Danu berujar, “Dia sering ‘mengganggu’ karyawan lain yang sedang bekerja, Tuan. Ada-ada saja orang yang ‘diganggu’nya.”
“Dan pekerjaannya sendiri bagaimana, Pak?”
“Justru itulah, Tuan. Pekerjaannya sendiri cepat selesai sehingga ya dia punya waktu ‘mengganggu’ yang lain. Sebenarnya dia karyawan yang baik dan cerdas, Tuan. Apalagi dia memang humoris. Sering kutegur dengan halus, tapi ya, dasar usil, terus saja begitu. Sungguh akhirnya aku kewalahan!”
“Mau coba cara lain, Pak ?” tanya Sang Filsuf.
‘What’s that, Tuan?” sahut Pak Danu cepat.
“Berikan kepadanya tugas dan tanggung jawab yang lebih besar dan banyak, Pak. Ada burung kecil yang puas berputar-putar hanya di dalam sangkar yang kecil, Pak. Ada pula burung kecil KTD, kurang tahu diri yang minta sangkar besar. Namun ada burung besar yang puas hanya berpusing-pusing dalam sangkar yang kecil. Tetapi dia tampaknya lain………….”
“Lain, Tuan?”

Click to comment