Katanya penyakit maag berhubungan dengan puasa, gimana
ceritanya tuh?
Yaaaak ! Gangguan maag atau lambung yang sering disebut sindrom dispepsi, juga tak jarang
dikhawatirkan Kaum Muslim yang akan atau sedang berpuasa. Gangguan maag ini
cukup banyak sih. Bahkan, banyak
penelitian menyatakan, sekitar 1 dari 4 orang dewasa pernah mengalami gangguan
ini dalam hidupnya. Survei juga menunjukkan, sekitar 30 % pasien yang berobat
ke dokter umum dan 40 – 50 % klien yang
datang berobat ke dokter spesialis, mengeluhkan gangguan saluran cerna dan yang
terbanyak adalah dispepsia.
Salah
satu gejala yang cukup menonjol pada sindrom dispepsia adalah rasa nyeri. Rasa
nyeri maag ini bisa berupa rasa
panas, rasa terbakar, rasa ditusuk – tusuk atau perih di ulu hati, tepat di
bawah tulang dada. Gejala lainnya ya mirip dengan sejumlah gejala di atas tadi.
Nah, gejala gangguan lambung ini bisa dirasakan hanya sebentar, paling lama 3
bulan. Ini disebut dispepsia akut.
Sedangkan yang lebih dari 3 bulan disebut dispepsia
kronis.
Apa sih sebenarnya
penyebab penyakit maag ini ?
Wah,
beragam sekali ! Salah satunya adalah kerusakan pada lambung dan usus itu
sendiri, bisa berupa tukak, kanker, radang lambung, radang usus dua belas jari,
pengaruh obat – obatan, karena infeksi atau gangguan metabolik. Ini disebut
gangguan organik karena ada kerusakan organ.
’Salah dua’nya ?
Bahasa
Anda kacau deh !
Never
mind, Choi !
Oke, ’salah
dua’nya adalah penyebab yang tidak berhubungan dengan kerusakan organ. Ini
disebut dispepsia fungsional karena
menyangkut fungsi dari lambung dan usus dua belas jari, di antaranya adalah
gangguan saraf dan masalah kejiwaan.
Katanya ada kuman yang bisa menyebabkan maag ?
Bener buanget ! Namanya keren, Helicobacter pylori.
Oh, aku tau,
masih satu spesies sama helicopter ya
?
Hush, ngawur ah ! Hasil penelitian para pakar yang diawali oleh Om Robin Warren, seorang
pakar Patologi dari Australia, menunjukkan, kuman H. pylori memang merupakan salah satu penyebab penyakit maag antara lain dengan meningkatkan
produksi asam lambung. Disampaikan juga bahwa dalam jangka waktu 20 - 30 tahun,
infeksi H pylori pada lambung bisa berkembang menjadi kanker lambung. Ternyata,
dilaporkan, lebih dari setengah penduduk dunia diserang oleh kuman ini.
Wah, ngeri juga ya !
Begitulah
! Kita harus berhati – hati karena kuman ini bisa menular melalui air ludah
atau tinja penderita. Jadi kalau ada anggota keluarga yang terinfeksi, anggota
lainnya dalam keluarga itu juga beresiko ! Coba bayangin !
A a deh, aku bayangin sebentar ya.
Udah, udah, kita terusin ya. Kita ’kupas’ tentang asam
lambung.
O ya, penyebab lain peningkatan asam lambung opo sih ?
Produksi
asam lambung juga dipengaruhi oleh saraf
dan hormon. Nah, salah satu faktor yang merangsang meningkatnya produksi asam
lambung hingga berlebihan adalah rasa cemas atau stres, misalnya dalam rumah tangga,
dalam pekerjaan atau men hadapi pelajaran dan ujian. Stres ini mempengaruhi
saraf dan sistem hormonal tubuh. Yang juga bisa memperbanyak produksi asam
lambung adalah makanan. Makanan yang mana ?
Lho, kok nanya ke aku ?
Siapa tau Sampeyan ngertos ! Ada 4 jenis makanan
yang bisa merangsang peningkatan asam lambung. Simak baik – baik ya ! Pertama,
makanan yang banyak mengandung gas atau dalam prosesnya akan menghasilkan gas,
misalnya makanan tinggi lemak, sayur seperti sawi dan kol, buah misalnya nangka
dan kedondong atau buah yang dikeringkan, serta minuman yang bersoda. Lalu
kedua, makanan yang langsung merangsang peningkatan asam lambung yaitu kopi,
minuman beralkohol, anggur putih, sari jeruk atau jus buah lain yang keasamannya
tinggi. Nan katigo, makanan yang
sulit dicerna seperti kue tart, coklat, dan keju.
Makanan lainnya ?
Yang
keempat, makanan yang berpotensi merusak dinding lambung yaitu yang mengandung
cuka, terlalu pedas, atau banyak merica dan bumbu lainnya yang merangsang. Juga beberapa jenis makanan lain seperti gorengan, beras
ketan, mie, dodol, dan lain – lain. Obat – obatanpun, terutama obat anti sakit
yang disebut Anti Inflamasi Non Steroid
bisa meningkatkan asam lambung.
Jadi gimana dong
?
Ya
diobati, toh. Salah satunya dengan antasida, anti asam lambung. Lalu, ada satu lagi nih, kelainan
yang berhubungan dengan asam lambung. GERD.
Apa
? GERR ?
Pasang telinga baik – baik ya, Ge E Er De, GERD !
Weleh, weleh, kue macam apa pulak tuh ?
Wah, payah deh ! Pikiran Anda ke makanan
melulu. Lama – lama bisa gembrot nih.
Kujelasin ye. GERD itu singkatan dari
Gastro Esophageal Reflux Disease, yang artinya kira – kira penyakit akibat
refluks atau berbaliknya cairan
lambung ke esofagus atau dalam bahasa
kitanya kerongkongan.
Penyakit
semacam ini juga sering dikira sebagai dispepsia atau penyakit maag. Padahal
kalau tidak diperhatkan dan ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa
menyebabkan hal yang lebih fatal dalam waktu lama.
Menjadi fatal ?
Ya, GERD
bisa mengakibatkan munculnya kanker kerongkongan atau kanker lambung.
Yang terjadi opo yo
?
Ini ulah
si asam lambung juga. Asam lambung itu naik ke kerongkongan. Sesampainya di
kerongkongan, asam itu menyebabkan perlukaan. Nah, perlukaan ini yang lama
kelamaan bisa menyebabkan kanker.
Yang dirasa pasien apa sih ?
Orang
yang menderita GERD bisa merasakan nyeri pada tengah dada seperti rasa panas
atau terbakar. Atau juga bisa sesak napas seperti penderita asma.
Kok bisa ya asam lambung itu back to esofagus ?
Beberapa
kebiasaan yang kurang baik bisa menjadi faktor resiko terjadinya GERD yaitu obesitas atau kegemukan, merokok, minum
alkohol, minum kopi, stress, dan tidur telentang sesudah makan apalagi sedang
kekenyangan.
Lantas gimana dong
kalau orang yang mengalami gangguan seperti itu berpuasa ?
Kalo
gangguannya ringan, justru berpuasa sangat baik bagi orang yang mengalami
gangguan saluran cerna seperti ini. Mengapa ? Karena saluran cernanya ‘diajak’
untuk bekerja teratur. Tentu saja harus tetap memperhatikan sejumlah penyebab
dari gangguan itu.
Nah,
simak beberapa tips ini ya :
-
Hindari makanan
yang menghambat aktivitas enzim atau merangsang peningkatan asam lambung
seperti makanan yang pedas, asam, ketan, sayuran seperti kol, sawi, dan nangka.
-
Pada saat
berbuka jangan langsung nyerbu air es
atau minuman bersoda. Sebaiknya minum sesuatu
yang hangat seperti teh manis hangat.
-
Jangan pula
langsung 'balas dendam' dengan 'memborong' sejumlah besar makanan yang tersaji
karena lambung jadinya 'bingung' dan teregang. Santaplah makanan secara
bertahap, dengan porsi kecil tetapi sering. Misalnya makan beberapa kali dari waktu berbuka hingga sebelum tidur.
Oke ?
1 comments:
Tambahan sedikit aja jika mengalami gangguan lambung harap hindari makanan yang berlemak, pedas, asam.. Dan jangan lupa bikin ramuan kunyit dengan temulawak