Judul yang mungkin membuat kening para wanita berkerut !
Ouch,
tentu bukan seperti itu tujuan kita. He he he. Justru sebaliknya, kita ingin
membantu Para Kartini menghadapi kehidupan dengan lebih baik dan sehat. Karena
ada kenyataan hidup yang tidak bisa dihindari oleh semua makhluk yaitu penuaan
hingga kematian! Dan kenyataan hidup inipun tentu berlaku bagi makhluk yang
dinamai wanita. Penuaan bukan hanya datang sendiri tetapi ‘membawa’ sejumlah masalah
besertanya. Mari kita bicarakan 5 masalah kritis kesehatan wanita seiring
pertambahan usia.
Masalah Kritis Pertama: SINDROM
KELELAHAN
Tubuh
wanita memang diciptakan mewakili segenap keindahan yang ada di alam, begitu
menurut Zarathutstra. Karena itu tentu tubuh wanita tidak bisa diharapkan
sekekar dan sekuat pria. Kelebihan asupan makanan pada wanita lebih banyak
diubah menjadi jaringan lemak sedangkan pada pria otot lebih dominan. Selain
itu, pria memiliki cadangan energi siap pakai lebih banyak. Justru jaringan
lemak pada wanita yang membentuk keindahan. Masalahnya, perbedaan fisik ini
menyebabkan metabolisme wanita menjadi lebih lambat. Akibatnya, wanita lebih
mudah lelah kalau beraktivitas fisik. Apalagi pada usia tigapuluhan manusia
mulai mengalami proses degeneratif atau penuaan. Maka, sindrom kelelahan pada
wanita semakin nyata.
ANEMIA
Secara kodrati wanita memiliki misi khusus,
membentuk penerus generasi walaupun dibutuhkan benih dari pria. Pada wanita,
persiapan proses ini terjadi dalam siklus menstruasi yang terjadi setiap bulan.
Proses yang sebenarnya dalam pembentukan penerus generasi ini menyebabkan
wanita harus ‘menyumbangkan’ sebagian cukup besar asupan makanan bahkan
‘darah’nya kepada janin pada saat hamil dan melahirkan serta anak yang disusui.
Dan semua keadaan itu menyebabkan kerentanan menderita anemia pada wanita.
Apalagi kalau disertai berbagai gangguan kesehatan lain seperti perdarahan
saluran cerna, perdarahan saluran kemih, dan lain-lain.
KEROPOS TULANG
PENUAAN DINI
Halus
dan mulusnya kulit juga membentuk keindahan wanita. Namun sayangnya, sifat
kulit wanita yang halus dan mulus menyebabkan pembalut jaringan tubuh itu lebih
rapuh dan mudah rusak. Karena itu juga
lebih cepat menua dibandingkan kulit pria. Elastisitas kulit wanita lebih cepat
menurun sehingga lebih cepat pula berkerut. Apalagi kalau tidak disokong dengan
nutrisi yang tepat dan diperburuk kondisinya oleh berbagai macam kosmetika yang
malah dapat merusak kulit. Penuaan dinipun tak terelakkan, yang tampak pada
penampilan yang lebih tua dari usia sebenarnya.
GANGGUAN KARDIOVASKULER
Pada
usia lebih muda, wanita terlindungi dari gangguan kardiovaskuler atau gangguan
jantung dan pembuluh darah karena bertumpuknya estrogen dalam tubuh. Hormon
estrogen ini melindungi wanita terhadap gangguan kardiovaskuler. Namun, begitu
saat-saat menopause mendekat, risiko gangguan kardiovaskuler mulai meningkat
pada wanita bahkan pada akhirnya menyamai risiko pada pria. Risiko serangan
jantung dan stroke makin menghantui wanita.
LANTAS…….?
Kodrat
tak bisa dielakkan namun wanita tetap harus berupaya memperlambat proses
penuaan. Caranya ? Pasti dengan asupan gizi seimbang :
1. Makanan kaya vitamin B kompleks
sangat dibutuhkan wanita untuk mengatasi sindrom kelelahan.
2. Asupan kalsium, fosfor, dan paparan
vitamin D sangat perlu untuk mempertahankan kepadatan tulang agar tidak cepat
keropos.
3. Protein, zat besi, asam folat dan
beberapa vitamin lain merupakan bahan baku pembentuk sel darah merah dan
hemoglobin yang sangat diperlukan wanita.
4. Minum air putih dalam jumlah yang
cukup, mengasup antioksidan seperti vitamin A, vitamin C dan vitamin D,
mengurangi makanan berlemak, serta memperbanyak asupan serat berupa buah dan
sayur membantu mencegah penuaan kulit dan gangguan kardiovaskuler.
5. Last but not least, aktivitas fisik
yang teratur, terukur, dan tidak membebani sendi, sangat perlu!
AKHIRNYA, SETIAP WANITA AKAN BERUJAR, ‘PENUAAN
DINI ? OUCH, NO !!!’
Anda butuh TELECONSULTATION ?
Hubungi dr. Leonardo W. Permana, MARS.
HP / WA : 081363290686